Konflik berdarah terus terjadi di Gaza dengan Israel melancarkan serangan untuk menumpas kelompok Hamas. Hamas sebelumnya melancarkan serangan multi-cabang dan menyusup ke Israel sebagai pembalasan terhadap penyerbuan di Al-Aqsa dan pendudukan pemukim Yahudi. Israel membalas dengan serangan udara ke Gaza, yang menyebabkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut. Jumlah korban tewas mencapai 5.540 jiwa, termasuk banyak anak-anak. Dalam protes di Qatar, ratusan orang mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza dan menuntut Palestina merdeka. Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan ASEAN juga menyerukan gencatan senjata permanen dan akses kemanusiaan ke Gaza. Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, meminta agar serangan udara terus dilakukan daripada operasi darat. Gambar satelit juga mengungkap mobilisasi tank Israel di dekat perbatasan Gaza. Serangan Israel juga mempengaruhi negara tetangga, termasuk Yaman yang dikendalikan oleh Houthi yang merupakan proksi Iran. Utusan PBB untuk Timur Tengah memperingatkan bahwa kawasan tersebut berada di ambang konflik yang lebih besar. Presiden AS Joe Biden mengancam Hamas dan juga menyebut perang di Ukraina. Israel mengungkapkan kondisi sandera dan orang hilang yang ditahan oleh Hamas. Rumah sakit di Gaza juga menghadapi tekanan karena kekurangan bahan bakar, air, dan listrik.
Tank Israel Mendekat, Korban Tewas Menyentuh 5.500
