Pembaruan Perang Hamas-Israel Hari ke-15, Pembebasan Sandera

by -369 Views

Dua minggu telah berlalu sejak kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan terhadap Israel. Menurut data terbaru dari pihak berwenang Palestina, lebih dari 4.200 orang telah terbunuh di Gaza dan lebih dari 13.000 orang terluka sejak perang Israel-Hamas dimulai.

Perang pecah saat kelompok Hamas yang menguasai Gaza menyerang konser di perbatasan Gaza-Israel pada Sabtu (7/10/2023). Israel pun membalas dengan memulai perang.

Beberapa perkembangan terbaru dalam konflik antara Hamas dan Israel pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023, adalah sebagai berikut:

1. Perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza telah dibuka dan 20 truk bantuan telah masuk ke wilayah yang terkepung. Bantuan ini akan didistribusikan ke seluruh Jalur Gaza, meskipun masih dianggap kurang cukup mengingat jumlah korban yang banyak.

2. Israel terus melakukan pemboman besar-besaran di wilayah Gaza setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji untuk “berjuang sampai kemenangan” setelah pembebasan dua tawanan yang diculik oleh Hamas.

3. Dua tawanan Amerika, Judith Raanan dan putrinya Natalie, yang diculik oleh Hamas selama serangan tanggal 7 Oktober, telah dibebaskan oleh pasukan Hamas atas alasan kemanusiaan setelah upaya mediasi dari Qatar.

4. Israel menyatakan bahwa pengepungan total akan terus berlanjut dan tidak akan dicabut kecuali para sandera Israel dibebaskan.

Jumlah korban dalam konflik ini juga terus bertambah. Jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai lebih dari 4.200 orang, dengan 70% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 13.000 orang juga terluka. Di Israel, sekitar 1.400 orang tewas dan lebih dari 4.000 orang terluka akibat serangan Hamas.

Selain itu, proses diplomasi juga tengah berjalan. Adanya konferensi internasional yang disebut KTT Perdamaian Kairo sedang berlangsung di Mesir untuk membahas cara “meredakan” perang antara Israel dan Hamas. Namun, diprediksi bahwa kesepakatan bersama sulit tercapai mengingat sensitivitas isu gencatan senjata dan hak Israel untuk membela diri.

Selama konflik ini, terjadi juga bentrokan di perbatasan Israel dengan Lebanon dan adanya upaya serangan oleh pasukan yang didukung Iran di wilayah lain. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya tumpahan darah, terutama jika terjadi serangan darat.

Protes juga terjadi di Timur Tengah dengan ribuan demonstran yang turun ke jalan di Mesir, Yordania, Lebanon, Irak, Qatar, Yaman, dan Tepi Barat untuk memprotes tindakan Israel di Gaza.

Selengkapnya bisa dilihat di artikel ini [link artikel].