Perusahaan swasta Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia, mengumumkan bahwa mereka akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Chief Operating Officer ThorCon, Bob S. Effendi, menjelaskan bahwa PLTN ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dan direncanakan akan dibangun di Kepulauan Bangka Belitung.
Bob menjelaskan bahwa ThorCon memilih Kepulauan Bangka Belitung karena daerah tersebut memberikan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan PLTN. Pada bulan November 2024, ThorCon Power Indonesia akan memulai pemotongan baja pertama di galangan kapal Korea Selatan. Pada tahun 2027, unit PLTN akan tiba di Indonesia, dengan lokasi pembangunan yang dipilih berada di Kepulauan Bangka Belitung. Izin operasi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) ditargetkan akan diperoleh pada tahun 2029.
Bob juga menyebut bahwa target operasional komersial PLTN ini adalah tahun 2030. PLTN tersebut memiliki kapasitas sebesar 500 Mega Watt (MW) dan akan menghasilkan investasi sebesar Rp 13 triliun. Bahan bakar yang akan digunakan oleh PLTN tersebut adalah Thorium, yang akan diimpor terlebih dahulu ke Indonesia. Bob juga menyatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan izin usaha PLTN dalam negeri, namun masih menunggu terbitnya Peraturan Presiden sebagai payung hukum pembangunan PLTN.
