5.791 Warga Palestina Meninggal Terperangkap di Gaza yang Mengerikan

by -75 Views

Beberapa warga Palestina yang sebelumnya meninggalkan rumah mereka di utara Gaza mulai kembali karena situasi yang buruk di selatan. Pada pekan lalu, Israel memerintahkan 1,1 juta penduduk Kota Gaza dan wilayah utara lainnya untuk meninggalkan tempat tinggal mereka demi keselamatan diri mereka sendiri. Namun, pejabat PBB mengatakan bahwa mereka kesulitan mendapatkan tempat berlindung, makanan, dan air di wilayah selatan.

Direktur badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, Thomas White, mengungkapkan bahwa sebagian besar pengungsi hanya bisa hidup dengan 1 liter air dan satu atau dua potong roti Arab sehari. Krisis kemanusiaan yang terus berlanjut dan serangan yang terjadi di wilayah sipil selatan membuat beberapa orang kembali ke wilayah utara. White juga mengatakan bahwa 34 truk pengiriman makanan, air, dan pasokan medis telah tiba di Gaza, namun diperlukan ratusan truk lagi setiap hari untuk memenuhi kebutuhan Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa generator di 13 rumah sakit umum sudah kehabisan bahan bakar, sehingga hanya melayani layanan penyelamatan jiwa yang paling penting. Israel menolak mengizinkan bahan bakar masuk, dengan alasan bahwa bahan bakar tersebut bisa digunakan oleh Hamas untuk tujuan militer. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas melaporkan bahwa ratusan orang tewas di wilayah selatan akibat serangan udara Israel selama beberapa hari terakhir.

Menurut Al Jazeera, sebanyak 5.791 orang dilaporkan tewas di seluruh Jalur Gaza sejak Israel memulai pengeboman sebagai balasan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober. Israel juga telah memutus aliran listrik dan air serta menghentikan impor makanan dan obat-obatan ke Gaza. PBB memperkirakan sekitar 1,4 juta orang atau dua pertiga penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka karena takut atau rumah mereka hancur atau rusak.

Perang melawan Hamas telah membuat kondisi di Gaza semakin memburuk, dengan kurangnya makanan, air, dan fasilitas kesehatan. Situasi ini membutuhkan bantuan yang lebih banyak lagi untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terdampak konflik ini.