AS Cemas dengan Rencana Israel untuk Menghancurkan Gaza Terungkap

by -79 Views

Pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan keprihatinan mereka atas ketidaksiapan Israel untuk mengirim pasukan darat ke Gaza. Mereka juga mempertanyakan apakah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dapat mencapai tujuan mereka dalam memusnahkan kelompok Hamas.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyampaikan perlunya “pertimbangan yang cermat” sebelum meluncurkan kampanye darat di wilayah yang padat penduduk tersebut. Hal ini diungkapkannya dalam diskusi dengan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, seperti yang dilaporkan oleh The New York Times.

“Pemerintahan AS juga khawatir bahwa Pasukan Pertahanan Israel belum memiliki jalur militer yang jelas untuk mencapai tujuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam memberantas Hamas,” demikian laporan tersebut, yang dikutip pada Selasa (24/10/2023).

“Dalam percakapan dengan para pejabat Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, para pejabat Amerika mengatakan mereka belum melihat rencana tindakan yang dapat dicapai.”

Meskipun Gedung Putih menyatakan bahwa para pejabat Amerika tidak mengambil keputusan atas nama Israel, Pentagon dilaporkan telah mengirim Letnan Jenderal Marinir James Glynn, yang memiliki tiga bintang, untuk memberi nasihat kepada IDF mengenai operasi perkotaan.

Glynn sebelumnya memimpin operator khusus AS dalam melawan ISIS, dan telah bertugas di Fallujah, Irak, dalam beberapa pertempuran rumah ke rumah yang paling kejam setelah invasi AS pada tahun 2003.

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Associated Press mengatakan Glynn akan memberikan nasihat kepada pasukan Israel tentang “cara mengurangi korban sipil dalam perang perkotaan”.

Koordinator Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa penasihat Amerika tidak akan terlibat dalam peran tempur, dan hanya akan berkonsultasi dengan komandan Israel.

Sementara itu, pejabat lain yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The New York Times bahwa Glynn tidak akan tetap berada di Israel jika invasi darat dimulai.

Selama panggilan telepon dengan Gallant pada hari Senin, Menteri Pertahanan Austin dilaporkan menekankan “pentingnya perlindungan warga sipil” dan “mendorong” militer Israel untuk “melakukan operasi mereka sesuai dengan hukum perang”.

IDF telah mendapat kritik dari beberapa kelompok hak asasi manusia atas serangan terhadap bangunan sipil di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 5.000 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka.