Indonesia Menghasilkan Pemasukan Rp 127 Miliar dari Ekspor Bahan Tambang di Kalimantan-Papua

by -86 Views

Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa setiap minggu ia sibuk menandatangani izin ekspor ikan hias, terutama Arwana. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan ekspor komoditas tersebut.

“Hampir setiap minggu saya menandatangani ekspor ikan hias, terutama Arwana. Arwana dan beberapa jenis lainnya saya tanda tangani untuk kemudian diekspor,” kata Trenggono saat membuka Festival Ikan Hias Nusantara di Ecowalk Mall Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Budi Sulistyo, menjelaskan bahwa Arwana termasuk dalam Appendix I CITES. Oleh karena itu, jika ingin diperdagangkan, ikan hias tersebut harus berasal dari penangkaran dan memerlukan izin ekspor jika akan diperdagangkan di pasar internasional.

“Iya, izin ekspor Arwana itu karena Arwana termasuk ke dalam Appendix I CITES. Itu harus punya izin khusus untuk diizinkan keluar dari negara,” jelas Budi saat ditemui wartawan di Ecowalk Mall Kuningan Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Budi menyebutkan bahwa Arwana merupakan salah satu komoditas ekspor yang menghasilkan devisa cukup besar untuk negara setiap tahunnya. Arwana menyumbang devisa sebesar US$ 8 juta atau sekitar Rp 127 miliar per tahun (dengan kurs Rp 15.900).

“Arwana ini termasuk ekspor kita yang cukup menghasilkan devisa negara, setiap tahun itu hampir US$ 8 juta dolar per tahun,” ucapnya.

Budi juga menambahkan bahwa China merupakan tujuan ekspor terbesar untuk Arwana. “Arwana banyak diekspor ke China,” sebutnya.

Untuk jenis Arwana yang banyak diekspor, Budi menyebutkan, adalah Arwana Super Red dari Kalimantan dan Arwana Jardini dari Papua.

“(Jenis yang diekspor) Arwana Super Red dari Kalimantan. Kemudian yang sekarang sedang berkembang itu Arwana Jardini dari Papua. Arwana Jardini sudah mulai dicintai dan dikenal internasional,” ungkap Budi.

Budi juga mengingatkan para pelaku usaha untuk berhati-hati dan bersiap-siap, sehingga Arwana Jardini dapat menjadi komoditas unggulan ekspor Indonesia. Arwana Jardini merupakan ikan hias endemik yang akan dijaga.

Keunikan yang dimiliki oleh Arwana Jardini adalah warna perak yang unik, sehingga itu menjadi daya tarik dari jenis ikan hias endemik tersebut.

Sebagai informasi, Arwana Jardini memiliki warna dasar hitam kecoklatan dengan bintik-bintik kuning keemasan pada bagian tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi), sirip, dan ekornya.

Jardini berasal dari Australia, meski sering ditemukan di pulau Papua. Oleh karena itu, jenis ini terkadang disebut juga sebagai arowana Irian oleh para pecinta ikan. Jardini arowana sebenarnya terdiri dari dua jenis warna, yaitu warna dasar lebih gelap dan yang lebih terang. Yang memiliki warna dasar lebih gelap adalah Scleropages jardini dan yang memiliki warna dasar lebih terang adalah Scleropages leichharti.

Sumber:
– CNBC Indonesia