Kemungkinan besar, RI Gagal Mencapai Status sebagai Negara Maju

by -177 Views

Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia mengingatkan bahwa potensi Indonesia gagal menjadi negara maju pada tahun 2045. Mereka juga mengungkapkan beberapa strategi cadangan jika kegagalan itu benar-benar terjadi.

Potensi ini diungkapkan dalam White Paper berjudul Dari LPEM bagi Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029. Dalam White Paper tersebut, terungkap bahwa Indonesia belum memenuhi persyaratan yang cukup dan perlu untuk menjadi negara berpendapatan tinggi seperti China, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, dan Brazil ketika mereka pertama kali masuk dalam kelompok negara berpendapatan tinggi.

LPEM FEB UI mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang stagnan dan tidak pernah jauh di atas level kisaran 5%. Pertumbuhan kredit pertahun juga tidak pernah mencapai 15%, rasio pajak terhadap PDB tidak pernah melampaui 11% dan bahkan hanya 9,9% dalam satu dekade terakhir, kontribusi industri terhadap PDB terus merosot hingga saat ini berada pada level 18%, dan kemiskinan ekstrem yang persisten berada pada level 1,7%.

Teguh Dartanti, Dekan FEB UI, yang juga menjadi salah satu penulis dalam white paper tersebut bertajuk Menavigasi Jalan Indonesia Menuju 2045: Kesetaraan dan Mobilitas Ekonomi, mengatakan bahwa daripada fokus pada obsesi menjadi negara berpendapatan tinggi, sebaiknya pemerintah Indonesia, termasuk calon presiden dan calon wakil presiden ke depan, lebih fokus pada upaya mengentaskan kemiskinan, menurunkan ketimpangan, dan membangun kelas menengah yang kuat dan inovatif.

Kepala LPEM Chaikal Nuryakin menambahkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia yang stagnan mengindikasikan bahwa jalan Indonesia menuju tahun 2045 saat ini seperti tengah menghadapi kendala yang sulit diatasi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi cadangan dalam menavigasi perekonomian Indonesia jika gagal mencapai status negara maju pada tahun 2045.

Dalam white paper tersebut, LPEM menyarankan agar calon presiden dan calon wakil presiden mendatang juga menyiapkan opsi kedua jika Indonesia gagal menjadi negara maju pada tahun 2045, yaitu dengan membangun kelas menengah yang kuat dan inovatif. Mereka juga menyarankan peningkatan kesetaraan kesempatan dan akses pendidikan maupun kesehatan yang berkualitas, pekerjaan sektor formal, infrastruktur dasar, dan jaminan sosial menyeluruh sebagai modal utama untuk mewujudkan mimpi Indonesia Emas.

LPEM juga mengingatkan agar laju pertumbuhan ekonomi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode kedua tidak terulang yang tidak inklusif. Hal ini terlihat dari program pemerintah yang terlalu fokus pada 20% kelompok terbawah dan 10% kelompok teratas, tetapi melupakan kelas menengah yang memiliki porsi 40-80% dari total penduduk.

Mereka berharap dengan mempersiapkan kelas menengah yang kuat dan inovatif, Indonesia dapat mencapai status negara maju dalam 20 tahun ke depan atau tahun 2065.

(Artikel ini disadur dari cnbcindonesia.com)