Luhut Ikut Campur, Banyak yang Meragukan Gibran Sebagai Cawapres!

by -185 Views

Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres). Dia akan menjadi pasangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023).

Penunjukan Gibran sebagai Cawapres menjadi perbincangan hangat di media sosial. Meskipun Gibran maju di Pemilu 2024 mendapat banyak dukungan, ada juga yang merasa ragu dan kecewa.

Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, merilis laporan terbaru mengenai analisis percakapan di internet tentang pencawapresan Gibran. Data tersebut diambil pada tanggal 21-23 Oktober 2023.

CNBC Indonesia telah mendapatkan izin untuk mempublikasikan data tersebut. Hasilnya, mayoritas diskusi di media sosial mengenai pencawapresan Gibran diwarnai oleh percakapan negatif, sebanyak 41%.

Sementara itu, percakapan positif mengenai topik ini sebesar 39%, seperti yang dikutip dalam laporan Drone Emprit, Sabtu (28/10/2023).

“Eskalasi perbincangan meningkat setelah keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengesahkan aturan mengenai batas usia minimum cawapres,” tertera dalam laporan tersebut.

Di tengah kritikan terhadap penunjukan Gibran sebagai Cawapres Prabowo, ada satu sosok yang tegas mendukung pasangan Capres dan Cawapres tersebut. Dia adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Menko Marves Luhut menganggap keraguan terhadap pasangan Capres-Cawapres tersebut adalah hal yang wajar. Namun, dia berharap perbedaan pendapat bisa disampaikan dengan sopan dan menjauhkan diri dari caci maki dan fitnah.

Luhut mengaku memantau perkembangan Pemilu 2024 di Indonesia, meskipun saat ini sedang menjalani perawatan dan pemulihan di salah satu Rumah Sakit di Singapura.

Dari ruang pemulihan yang tenang di Singapura, Luhut mengatakan bahwa dia masih mendengar berbagai informasi yang berkembang di Tanah Air, terutama mengenai dinamika Pilpres 2024.

Luhut awalnya mengucapkan selamat kepada Menko Polhukam Mahfud MD, yang sekarang secara resmi mendampingi Ganjar Pranowo sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024. Selain itu, dia juga memberikan apresiasi kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang telah berdiri dalam pemilihan.

Namun, dia terkejut dengan kabar tentang penggabungan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan Capres-Cawapres. Meskipun banyak yang menyambut hal ini dengan optimisme, ada juga yang meragukannya.

“Tapi ini hal biasa, ini adalah hal yang normal di sebuah negara demokrasi seperti Indonesia, setiap warga memiliki pendapat yang berbeda-beda. Namun, saya berharap setiap perbedaan pendapat bisa disampaikan dengan sopan, menjauhkan diri dari caci maki dan ujaran fitnah yang tidak berdasar,” dikutip dari laman Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.

Luhut menceritakan bahwa selama puluhan tahun pengalamannya dalam politik di negara ini, dia memahami bahwa setiap keputusan di arena politik didasari oleh pertimbangan yang mendalam. Hal ini juga berlaku untuk keputusan Prabowo dan Gibran.

“Dalam melihat mereka dideklarasikan sebagai pasangan Capres dan Cawapres, gambaran yang muncul di benak saya adalah simbiosis antara kebijaksanaan dan energi baru yang terpadu dengan baik,” ujarnya.

Luhut juga menilai bahwa Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki potensi besar dari generasinya. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara kebijaksanaan dari pengalaman dan inovasi generasi muda.

“Masih teringat dalam ingatan saya bagaimana dulu Pak Jokowi memasuki dunia politik di Indonesia. Dia diremehkan oleh banyak pihak ketika mencalonkan diri, namun dia menjadi salah satu tokoh yang sangat dihargai,” tambahnya.

Menurut Luhut, memenangkan pemilihan Presiden dua kali di Indonesia tidaklah mudah, apalagi masih memiliki tingkat persetujuan lebih dari 80% dalam setahun terakhir masa jabatannya.

Hal ini menunjukkan betapa rakyat sangat mendukung berbagai program yang dilakukan oleh Presiden dan melihat Jokowi sebagai pemimpin yang tidak tergantikan di Indonesia.

“Oleh karena itu, saya melihat keraguan yang muncul saat ini di pikiran banyak orang terhadap keputusan Pak Prabowo memilih Mas Gibran adalah hal yang dapat dimengerti. Namun, kita harus selalu ingat bahwa setiap langkah yang diambil oleh keduanya, saya yakin memiliki niat tulus untuk mewujudkan visi Indonesia Maju,” ujar Luhut.

Lebih lanjut lagi, Luhut mengatakan bahwa dalam sejarah Indonesia, persatuan dan kolaborasi telah terbukti sebagai kunci kemajuan bangsa. Hal ini juga yang dia lihat dari pasangan Prabowo-Gibran sebagai simbol harapan untuk Indonesia maju, sebuah sinergi antara persatuan dan percepatan dalam melanjutkan pembangunan berkelanjutan yang sedang dipersiapkan saat ini.

“Saya ingin menekankan pentingnya semangat rekonsiliasi yang telah ditunjukkan oleh Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Tentu kita tidak ingin melihat perpecahan dalam masyarakat seperti dalam beberapa Pemilu sebelumnya,” katanya.

(Disadur dari CNBC Indonesia)