Uang Puluhan Juta Raib Dalam Tipuan Caleg

by -66 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Masa pemilihan umum tidak selalu berarti cerita bahagia bagi pedagang atribut kampanye yang mendapatkan pesanan yang melimpah. Seorang pedagang di Toko Jasa Mandiri di Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat memiliki cerita sedih ketika dia ditipu puluhan juta saat membuat kaos dan atribut kampanye.

Mardiati, pemilik Toko Jasa Mandiri, mengaku suaminya pernah ditipu sebesar Rp 20 juta dalam Pilkada 2020. Dia menceritakan bahwa ada seorang calon kepala daerah yang memesan kaos kampanye kepada suaminya. Namun, karena calon tersebut kalah, dia enggan membayar.

“Dia mungkin merasa tidak menang atau bagaimana,” ujar Mardiati di toko miliknya di Blok III Pasar Senen, Jakarta, pada Senin (30/10/2023).

Tidak mau terlalu memusingkannya, Mardiati menceritakan bahwa kaos sisa dari calon tersebut akhirnya dipotong-potong dan diubah menjadi masker. Ketika itu, pandemi Covid-19 sedang merebak di Indonesia. “Suami saya tidak dibayar, jadi kita ubah sisa bajunya menjadi masker,” katanya.

Mempelajari dari kesalahan tersebut, Mardiati mengatakan bahwa dia sekarang mengajukan beberapa persyaratan dalam setiap pemesanan. Dia menyatakan bahwa dia akan meminta uang muka minimal 80% dari total pembelian. “Saya tidak mau menerima 50% sebagai uang muka, harus 80%,” katanya.

Rofik, pemilik toko atribut kampanye Daivo Adv, mengatakan bahwa Pemilu adalah kesempatan dan resiko sekaligus. Kesempatan muncul karena jumlah pesanan yang diterima para pedagang. Namun, jumlah pesanan yang banyak juga menjadi jaminan bahwa pedagang akan bangkrut jika tidak dibayar.

Dia mengakui bahwa dia memiliki teman yang menjadi korban. Temannya tersebut bangkrut secara langsung, keluarganya hancur, dan toko miliknya harus dijual. “Sudah mencoba mengurus sana-sini, bahkan sampai ke polisi, menyewa pengacara, semuanya berantakan dan toko harus dijual,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno sudah memperingatkan pengusaha tekstil untuk memastikan pembayaran pesanan dilakukan dengan lancar. Dia menyarankan para pedagang untuk meminta pembayaran di depan kepada partai politik.

“Hanya ada satu pesan untuk teman-teman, lebih baik meminta partai politik untuk membayar di depan sebelum memproduksi barangnya. Karena jika tidak dibayar, mau dijual kemana barang-barang tersebut? Hahaha. Setidaknya jika partainya kalah, maka sudah dibayar, kalau tidak dijual kemana?” ucapnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya:
Sri Mulyani Bahagia, Calon Presiden Mulai Pencairan Dana Kampanye!

(mij/mij)