Raja Salman Marah, Hamas Membalas dengan Dendam

by -92 Views

Perang di Gaza semakin mengerikan. Israel meluncurkan serangan sebagai pembalasan atas penyerangan yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina, Hamas, ke wilayahnya pada 7 Oktober lalu. Jumlah korban terus bertambah, terutama di kalangan warga sipil di Gaza. Berikut adalah dinamika perang antara Israel dan Hamas:

1. Perang melebar: Perang antara Israel dan Hamas terus meluas. Kelompok Houthi di Yaman dilaporkan ikut menyerang Israel dengan menembakkan drone dan rudal pada 31 Oktober. Kelompok Houthi secara tegas mendukung Palestina dan akan melakukan serangan lebih lanjut untuk membantu Palestina meraih kemenangan. Keikutsertaan Houthi dalam konflik ini dapat menimbulkan risiko lebih besar pada regional Arab.

2. Bolivia memutus hubungan dengan Israel: Bolivia resmi memutus hubungan diplomatik dengan Israel sebagai protes terhadap operasi militer Israel di Gaza. Bolivia menuntut gencatan senjata segera dan mengirimkan bantuan ke Gaza. Hal ini juga mendapatkan dukungan mantan presiden Bolivia, Evo Morales.

3. Kamp pengungsi dibombardir: Pengeboman terus terjadi di Gaza, termasuk di kamp pengungsi. Serangan Israel menghantam kamp pengungsi Jabalia, yang merupakan kamp pengungsi terbesar di Gaza. Serangan ini dilakukan oleh Israel untuk menargetkan seorang komandan senior Hamas di daerah tersebut.

4. Perbatasan Rafah dibuka: Perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir akhirnya dibuka untuk pertama kalinya sejak perang dimulai. Orang-orang dan mobil mulai bergerak dari Gaza melalui perbatasan ini. Beberapa warga Palestina yang terluka akan dibawa ke Mesir untuk mendapatkan perawatan, sementara beberapa warga asing juga akan diizinkan meninggalkan Gaza.

5. Arab Saudi mengutuk Israel: Arab Saudi keras mengutuk serangan terbaru Israel di Gaza. Pemerintah Arab Saudi menyebut serangan ini tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional. Arab Saudi juga mengecam komunitas internasional karena gagal memberikan tekanan pada Israel untuk menerima gencatan senjata sesuai dengan resolusi PBB.

6. Pejabat PBB mundur: Direktur Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di New York, Craig Mokhiber, memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai protes terhadap kegagalan PBB dalam mencegah genosida terhadap warga sipil Palestina di bawah serangan Israel.

7. Evakuasi WNI: Kementerian Luar Negeri Indonesia berencana untuk melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Gaza. Ada 10 WNI di Gaza, termasuk 3 relawan MER-C dan 7 warga sipil. Evakuasi akan dilakukan melalui perbatasan Rafah dengan bantuan Otoritas Mesir.

8. Hamas membalas dendam: Roket- roket Hamas terus diluncurkan ke Israel. Beberapa roket berhasil dicegat oleh Iron Dome, sistem pertahanan udara Israel.

Perang antara Israel dan Hamas terus berlanjut dengan adanya serangan baru dan meluasnya konflik. Korban sipil di Gaza semakin meningkat dan situasinya semakin buruk.