Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan bahwa meskipun harga minyak mentah dunia fluktuatif, pemerintah berusaha agar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi khususnya Pertalite (RON 90) tetap tidak berubah.
Seperti yang dilakukan oleh beberapa Badan Usaha Penyedia BBM di Indonesia pada tanggal 1 November 2023 lalu terhadap harga BBM non subsidi.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan bahwa harga BBM non subsidi salah satunya merujuk pada harga minyak dunia. Arifin mengatakan bahwa penurunan harga BBM non subsidi di beberapa Badan Usaha Penyedia BBM di Indonesia tersebut terjadi karena adanya tren penurunan harga minyak mentah dunia.
“Jadi kalau BBM non subsidi itu kan ikut, bebas ya daripada indeks harga minyak internasional. Minyak kan kemarin sempat US$ 92, US$ 96 pernah ya. Sekarang sudah US$ 86 jadi fluktuasi, turun naiknya mengikuti fluktuasi harga minyak internasional,” ujar Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Namun, Arifin tidak memastikan apakah penurunan harga BBM non subsidi ini akan diikuti oleh penurunan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite. Yang pasti, harga BBM bersubsidi tetap akan tetap sama seperti yang berlaku saat ini.
Sebelumnya, Badan Usaha Penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh SPBU di Indonesia sepakat menurunkan harga produk BBM-nya mulai tanggal 1 November 2023. Badan usaha tersebut antara lain PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP – AKR, dan Vivo Energy Indonesia.
Sebagai contoh, penjualan BBM non subsidi Pertamina di DKI Jakarta mengalami penurunan yang cukup signifikan. Misalnya, harga BBM Pertamax di DKI Jakarta menjadi Rp 13.400 per liter, turun dari periode Oktober sebesar Rp 14.000 per liter.
Selain itu, harga Pertamax Turbo juga turun menjadi Rp 15.500 per liter dari sebelumnya Rp 16.600 per liter. Harga Dexlite juga turun menjadi Rp 16.950 per liter dari sebelumnya Rp 17.200 per liter. Harga Pertamax Green 95 juga turun menjadi Rp 15.000 per liter dari sebelumnya Rp 16.000 per liter.
Selain Pertamina, BBM milik Shell Indonesia juga mengalami penurunan harga. Misalnya, Shell Super turun menjadi Rp 14.360 per liter dari sebelumnya Rp 15.380 per liter. Shell V Power juga turun menjadi Rp 15.270 per liter dari sebelumnya Rp 16.350 per liter. Shell V Power Diesel juga turun menjadi Rp 17.780 per liter dari sebelumnya Rp 17.920 per liter.