Hamas Beri Peringatan Baru kepada Iran

by -784 Views

Peperangan antara kelompok pejuang Palestina, Hamas, dengan Israel masih berlanjut dengan eskalasi yang semakin tinggi. Israel melakukan serangan balasan yang bertubi-tubi ke wilayah Gaza, sementara sekutu Hamas di Lebanon dan Yaman juga ikut melancarkan serangan ke Israel. Berikut adalah perkembangan terbaru dari berbagai sumber:

1. Israel mengepung Gaza: Militer Israel menyatakan telah mengepung Gaza pada Kamis malam. Tentara Israel menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan pengepungan kota Gaza yang merupakan pusat organisasi teror Hamas. Mereka menyerang pos-pos terdepan, markas besar Hamas, serta meluncurkan serangan terhadap infrastruktur Hamas. Dalam beberapa laporan, disebutkan bahwa tank-tank Israel telah memasuki arah kota dengan pertempuran sengit terjadi antara kelompok tempur Hamas dan tank Israel.

2. Seruan baru dari AS: Meskipun situasi di Gaza semakin memburuk, Amerika Serikat (AS) tidak menyerukan gencatan senjata seperti yang telah dilakukan oleh 120 negara di PBB. Sebagai gantinya, AS mengusulkan “jeda kemanusiaan” dalam konflik antara Israel dan Hamas. Presiden AS, Joe Biden, berkata bahwa mereka perlu “jeda” dalam konflik ini. Namun, hal ini bukanlah gencatan senjata yang dimaksudkan secara umum, melainkan penghentian sementara dengan fokus pada tujuan atau sasaran tertentu untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk.

3. Serangan oleh proksi Iran: Kelompok Hizbullah di Lebanon, yang merupakan proksi Iran, dilaporkan melakukan serangan terhadap posisi militer Israel di perbatasan. Mereka menyerang 19 polisi Israel dalam serangan terkoordinasi menggunakan peluru kendali, tembakan artileri, dan senjata lainnya. Kelompok Houthi di Yaman, yang juga merupakan sekutu Hizbullah, juga dilaporkan meluncurkan serangan menggunakan drone.

4. Balasan dari Hamas: Hamas, kelompok bersenjata yang memerintah Jalur Gaza, mengancam Israel bahwa pengepungan akan menjadi kutukan sejarah bagi mereka. Mereka mengatakan bahwa jika Israel terus menekan, mereka akan mengambil langkah yang akan memiliki konsekuensi bencana bagi Yerusalem Barat. Hamas menyatakan bahwa akan ada banyak korban di antara pasukan Israel jika mereka terus menyerang.

5. Bantuan ke Israel: DPR AS telah meloloskan rancangan undang-undang yang memberikan bantuan sebesar US$14 miliar kepada Israel. Namun, hal ini akan memotong anggaran badan pajak.

6. Bantuan terblokir di Gaza Utara: Operasi darat Israel dan bentrokan dengan kelompok bersenjata Palestina telah menyebabkan Gaza Utara terputus dari wilayah lainnya. Pengiriman bantuan kemanusiaan kepada pengungsi internal di Gaza Utara juga terhenti karena akses terputus. Otoritas Israel juga melarang masuknya bahan bakar penting untuk rumah sakit, ambulans, dan pabrik desalinasi air.

7. Jumlah korban tewas anak-anak meningkat: Jumlah anak-anak yang terbunuh di Gaza dalam tiga minggu terakhir melebihi jumlah total korban tewas dalam konflik di seluruh dunia sejak 2019. Organisasi non-pemerintah Save the Children mencatat bahwa setidaknya 3.324 anak telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober. Save the Children menyuarakan pentingnya gencatan senjata untuk melindungi keselamatan anak-anak.

8. Kunjungan Menlu AS: Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu dengan kabinet perang Israel setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Tujuan kunjungan ini adalah untuk membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi warga sipil dalam konflik dengan Hamas.

9. Ketegangan regional: Kelompok ekstremis dapat memanfaatkan konflik di Israel dan Gaza untuk menyebabkan lebih banyak kekerasan regional. Uni Emirat Arab (UEA) mengungkapkan kekhawatirannya dan mengajak dunia untuk menurunkan suhu regional melalui diplomasi dan kerja sama antarnegara.

Demikianlah perkembangan terbaru dalam peperangan antara Hamas dan Israel. Eskalasi konflik ini semakin meningkat dan situasinya semakin tegang di wilayah Gaza.