Penyebab Penurunan Harga Minyak Sawit di Indonesia

by -79 Views

Harga minyak sawit mentah (CPO) mencetak sejarah baru, melampaui harga minyak bunga matahari tahun lalu. Pada Mei 2022, harga CPO naik 24,52% menjadi 7.104 ringgit per ton. Ini adalah kenaikan bulanan tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Namun, saat ini harga CPO turun menjadi 3.781 ringgit per ton atau US$ 797,76 per ton. Penurunan ini sebesar 12,03% dari harga awal tahun sebesar 4.253 ringgit per ton.

Sementara itu, harga minyak biji bunga matahari saat ini adalah US$ 845 per ton.

Penurunan harga CPO ini disebabkan oleh pasokan minyak bunga matahari yang melimpah dari Rusia dan Ukraina setelah terhenti selama setahun akibat perang.

Abdul Rasheed Janmohammed, CEO Westbury Group, mengungkapkan bahwa harga minyak bunga matahari yang lebih rendah dibandingkan minyak kedelai membuat harga semua minyak nabati turun, termasuk CPO. Dia percaya bahwa kondisi ini akan berlangsung lama.

Namun, dia juga melihat adanya peluang bagi harga CPO untuk naik karena produksi yang lebih rendah di Indonesia dan Malaysia. Hal ini dapat membantu menstabilkan harga CPO.

Executive Director The Solvent Extractor’s Association of India, B.V. Mehta, mengatakan bahwa penurunan harga minyak bunga matahari di bawah CPO disebabkan oleh peningkatan penjualan dari Rusia dan Ukraina. India, yang merupakan konsumen CPO utama Indonesia, memiliki preferensi terhadap minyak bunga matahari untuk kebutuhan dalam negeri dan kilangnya. Hal ini membuat minyak sawit Indonesia kehilangan daya saing.