Tarif LRT Jabodebek Dipastikan Tidak Mengalami Kenaikan Tahun Ini, Tetap Stabil

by -80 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Operator dari light rail transit (LRT), Kereta Commuter Indonesia (KCI), memastikan tidak akan menaikkan tarif LRT di tahun ini. Penyebabnya adalah karena faktor kemampuan daya beli masyarakat.

“Sejauh ini belum ada kenaikan tarif. Kita sudah melakukan survei terkait kemampuan masyarakat untuk membayar. Sampai saat ini kita belum mendapatkan informasi mengenai kenaikan tarif, karena ini sesuai dengan UU yang ada di Kemenhub,” kata Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, dalam konferensi pers pada Senin (6/11/2023).

Sejak 1 Oktober 2023, terjadi kenaikan tarif LRT Jabodebek menjadi maksimal Rp 20.000. Sebelumnya, dalam periode promo, tarifnya hanya sebesar Rp 5.000 untuk sekali jalan.

Selama masa promo tarif flat Rp 5.000 untuk semua relasi LRT Jabodebek, sebanyak 1,5 juta masyarakat telah menggunakan jasa LRT Jabodebek. Saat ini, LRT Jabodebek hanya mengoperasikan 16 set kereta dengan 234 perjalanan setiap harinya.

Tarif LRT Jabodebek sebelumnya ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.

Berdasarkan keputusan tersebut, harga tiket LRT Jabodebek dimulai dari Rp 5.000 untuk jarak 1 kilometer pertama, dan mengalami penambahan sebesar Rp 700 per kilometer berikutnya.

“Kami yakin bahwa bagi masyarakat yang setiap harinya menggunakan LRT Jabodebek, mereka akan tetap memilih LRT Jabodebek sebagai sarana transportasi dari Jati Mulya di Bekasi timur dan Harjamukti di Cibubur menuju Dukuh Atas atau sebaliknya, karena tidak ada kemacetan dan lebih nyaman,” jelas Manager Public Relations LRT Jabodebek, Kuswardoyo, dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Artikel Selanjutnya:
Tarif LRT Jabodebek, Termurah Rp 5.000 Termahal Rp 24.000

(fys/wur)