Serangan Israel di Gaza selama sebulan terakhir terus memakan korban jiwa, terutama warga sipil. Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola oleh Hamas, jumlah korban tewas di Gaza pada Selasa (7/11/2023) telah mencapai 10.328 orang, dengan penambahan lebih dari 300 orang dalam sehari. Dari jumlah korban tersebut, lebih dari 4.200 di antaranya adalah anak-anak. Amerika Serikat juga mengakui adanya “ribuan” korban sipil di Gaza setelah Presiden Joe Biden sebelumnya mempertanyakan validitas angka yang diterbitkan oleh Hamas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa rata-rata 160 anak tewas setiap hari di Gaza akibat perang Israel-Hamas.
Komite Palang Merah Internasional menuntut dihentikannya penderitaan mengerikan warga sipil, terutama anak-anak, yang dinilai sebagai “kegagalan moral”. Mereka juga menyerukan pembebasan segera terhadap sandera yang ditahan oleh Hamas. Menurut mereka, sandera tersebut tidak berperan dalam konflik ini dan mereka sebagai aktor netral siap memfasilitasi pembebasan di masa depan.