Hampir 11.000 Orang Menjadi Korban, Ekonomi Palestina Mengalami Kehancuran

by -387 Views

Israel telah menyebabkan banyak bencana kemanusiaan di wilayah kantong Palestina yang terkepung karena menggempur Jalur Gaza selama 34 hari berturut-turut. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak. Serangan udara Israel telah menewaskan satu anak setiap 10 menit sejak dimulainya perang pada 7 Oktober. Berbagai sumber mencatat jumlah korban tewas, termasuk 4.412 anak-anak dan 2.918 wanita di Jalur Gaza. Sementara di Tepi Barat, tercatat 183 orang tewas, termasuk 44 anak dan satu wanita, dengan lebih dari 2.400 luka-luka. Layanan medis Israel mencatat setidaknya 1.405 warga Israel tewas dan 5.600 luka-luka. Lebih dari 50% unit perumahan di Gaza rusak akibat serbuan Israel, dengan perkiraan kerugian awal pada sektor perumahan dan infrastruktur masing-masing mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp31,3 triliun. Dampak buruk perang juga terlihat pada perekonomian Palestina, dengan penurunan produk domestik bruto (PDB) sebesar 4,2% dalam satu bulan perang. Selain itu, 390.000 pekerjaan hilang di seluruh wilayah Palestina, dengan peningkatan kemiskinan hingga 45%. Selain itu, jumlah jamaah salat Jumat di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur juga semakin berkurang karena adanya pembatasan usia oleh pasukan Israel. Rumah Sakit al-Rantisi di Kota Gaza dikelilingi oleh tank Israel, sedangkan Rumah Sakit al-Shifa dibom, menyebabkan 20 rumah sakit di Gaza tidak berfungsi. Kepala Hak Asasi Manusia PBB mendesak dilakukannya penyelidikan atas penggunaan “senjata peledak berdampak tinggi” oleh Israel di Gaza dan meminta Israel melindungi warga Palestina di Tepi Barat. Di Inggris, puluhan pengunjuk rasa memblokir pintu masuk ke pabrik BAE Systems sebagai protes terhadap penjualan senjata ke Israel.