Serangan Israel ke RS Al-Shifa Berbalik Menjadi Bumerang, Sekutu Marah

by -69 Views

Pasukan Israel menyerang Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza kini menjadi bumerang bagi mereka. Kecaman internasional semakin meningkat dan negara tersebut terancam kehilangan dukungan negara-negara sekutu.

Seperti dilaporkan oleh The Guardian, Israel menghadapi gelombang kecaman internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya. PBB dan badan bantuan juga menyatakan keprihatinan atas dampak serangan tersebut terhadap staf dan pasien.

Tingginya kecaman global dari negara-negara Arab dan Barat menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama lagi Israel dapat melanjutkan serangan mereka menghadapi berkurangnya dukungan internasional.

Amerika Serikat (AS), misalnya, menyatakan bahwa mereka tidak mendukung operasi militer atas rumah sakit tersebut dan mengecam keputusan Israel.

PBB pun angkat bicara tentang pembantaian di Gaza dan menekan Israel untuk mengizinkan konvoi bantuan dalam jumlah tak terbatas melalui penyeberangan Rafah di perbatasan Mesir. Namun, Israel hanya mengizinkan konvoi bantuan dalam jumlah terbatas, sementara PBB mengatakan bahwa ratusan truk diperlukan untuk mengurangi kelaparan di wilayah tersebut.

Kepala badan kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, mengatakan bahwa perlindungan terhadap bayi baru lahir, pasien, staf medis, dan seluruh warga sipil harus menjadi prioritas utama, dan rumah sakit bukanlah medan pertempuran.

Dukungan internasional terhadap serangan ini juga terlihat di PBB di New York, dengan AS mencabut ancamannya untuk memveto resolusi baru yang menyerukan jeda dan koridor kemanusiaan luas untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan sampai ke warga sipil di Gaza.

Sikap pemimpin dunia terkait serangan ini juga beragam. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, misalnya, melontarkan kritik keras terhadap Israel dan menuntut agar pemimpin Israel diadili atas kejahatan perang di pengadilan internasional di Den Haag.

Komentar Erdogan mendapat tanggapan dari Israel dan menyebutnya sebagai negara teror. Sementara itu, negara-negara lain seperti Kanada, Perancis, dan Spanyol juga ikut buka suara mengecam serangan ini.

Arab Saudi juga mengecam serangan ini sebagai yang sangat brutal, mengingat Israel sebelumnya juga membombardir Rumah Sakit Lapangan Yordania di Gaza.

Pasukan Israel juga berada di bawah tekanan internasional untuk memberikan bukti yang meyakinkan bahwa ruang bawah tanah rumah sakit di Gaza digunakan sebagai markas besar Hamas, seperti yang diklaimnya. Namun, dengan ketegangan yang begitu tinggi, Israel akan kesulitan untuk dipercaya oleh beberapa negara.