Gaza dan Tepi Barat terus menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin besar setelah Israel telah menggempur wilayah kantong Palestina itu selama 46 hari berturut-turut sejak 7 Oktober. Korban tewas pun terus berjatuhan dan belum ada tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat. Berikut perkembangan terkini terkait situasi panas di Timur Tengah tersebut, seperti dikutip oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Selasa (21/11/2023).
Jumlah korban tewas menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), mencatat setidaknya ada 13.300 korban tewas, termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 wanita. Korban luka-luka mencapai 30.000 orang, dengan sekitar 75% diantaranya adalah anak-anak dan perempuan. Di sisi lain, di Israel, pada 10 November, para pejabat merevisi jumlah korban tewas dari 1.405 menjadi sekitar 1.200 orang, sementara luka-luka sebesar 5.600 orang. Setidaknya total 50 jurnalis telah terbunuh sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober.
Direktur jenderal kementerian kesehatan juga memberikan informasi terkini mengenai situasi di rumah sakit yang terkepung di Gaza utara, salah satunya di Rumah Sakit (RS) Indonesia. Menurutnya, tidak ada perawatan yang tersedia untuk sekitar 550 orang di Rumah Sakit Indonesia dan pengepungan tersebut mengakibatkan kematian beberapa orang yang dibawa ke fasilitas tersebut dan terluka.
Serangan Israel di Lebanon Selatan juga telah menewaskan seorang wanita lanjut usia dan melukai cucunya. Selain itu, setidaknya dua jurnalis dan satu orang lainnya tewas akibat serangan roket di dekat perbatasan Lebanon dengan Israel.
Pasukan Israel juga telah menangkap sedikitnya 40 warga Palestina, termasuk mantan tahanan, dalam gelombang penggerebekan terbaru semalam dan dini hari di Tepi Barat yang diduduki. Menurut Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina, penangkapan tersebut terjadi di Jenin, Hebron, Bethlehem, Nablus, Ramallah, Yerusalem dan Jericho.
Israel juga telah memanggil duta besarnya untuk Afrika Selatan “untuk berkonsultasi” menjelang pemungutan suara parlemen untuk menentukan nasib kedutaan Israel.
Militer Israel mengatakan telah menyelesaikan pengepungan Jabalia di Gaza dan siap untuk tahap berikutnya. Serangan udara Israel telah menargetkan delapan rumah di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan pagi ini.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pada Selasa bahwa perjanjian gencatan senjata dengan Israel sudah di depan mata. AS juga tengah melobi Israel untuk mengembangkan ladang gas di Laut Gaza. Menurut laporan, ladang gas di Laut Gaza dapat membantu perekonomian Palestina.
Demikianlah perkembangan terkini terkait konflik Israel-Palestina yang terjadi di wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat. Semoga perdamaian segera tercapai di kawasan tersebut.