RI memiliki Harta Karun untuk Mobil Hidrogen, dan Lokasinya di Indonesia

by -184 Views

Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan mobil listrik karena memiliki sumber daya yang sangat memadai. Namun demikian, pemerintah juga mulai melirik pengembangan mobil berbahan bakar hidrogen.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gajah Mada (FEB UGM) Wihana Kirana Jaya mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya untuk membuat chip semikonduktor kendaraan listrik, salah satunya ada di Rempang. Sumber daya tersebut juga bisa digunakan untuk pengembangan mobil hidrogen di Indonesia.

“Dipasar Asean, Indonesia punya potensi untuk menyuplai bahan baku pasir kuarsa untuk pembuatan mobil listrik, khususnya di chip. Sedangkan negara Asean lain seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, Brunei belum ada, mereka butuh kita karena mereka nggak ada, ini jadi daya saing kita untuk menjadi lead di Asean,” ujar Wihana.

Pasir kuarsa ini bisa digunakan dalam pembuatan chip semikonduktor dalam pengembangan mobil listrik dan mobil hidrogen. Wihana menilai kekayaan Indonesia ini bisa menjadi modal untuk pengembangan mobil hidrogen yang belakangan digadang-gadang menjadi energi terbarukan.

Pemerintah Indonesia pun mulai berencana menggenjot pengembangan bahan bakar baru untuk sektor transportasi selain Bahan Bakar Minyak (BBM), yakni hidrogen hijau. Melalui PT PLN (Persero), RI bakal melakukan uji coba hidrogen hijau pada mobil besutan dua pabrikan otomotif besar, yakni Toyota dan Hyundai.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan pihaknya tengah menyiapkan rantai pasok kebutuhan hidrogen hijau di masa depan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Hal itu menyusul diresmikannya 21 unit pabrik hidrogen hijau atau Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Edwin juga menyebut bahwa pihaknya sudah bertemu dengan dua pabrikan otomotif global, yakni Hyundai dan Toyota, yang telah memproduksi mobil berbahan bakar hidrogen. Ini merupakan langkah awal pembukaan ekosistem mobil hidrogen di Indonesia.