Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sepakat untuk bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam pengembangan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM), Koperasi, BUMDesa, BUMDESMA, serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berorientasi ekspor di Provinsi Sumatera Barat. Hal ini termasuk dalam upaya mendorong ekspor rendang dan rempah-rempah yang menjadi produk unggulan wilayah tersebut.
Menurut Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, implementasi MoU ini diharapkan dapat berjalan dengan cepat karena akan meningkatkan ekspor produk Sumatera Barat ke mancanegara, serta memberikan penguatan pada perekonomian di daerah.
Provinsi Sumatera Barat memiliki potensi besar dalam pasar ekspor dengan kekayaan budaya yang menjadi ciri khas Indonesia, antara lain rendang, berbagai kerajinan, fashion, dan rempah-rempah. Produk unggulan ekspor Sumatera Barat meliputi Crude Palm Oil (CPO), produk kimia, dan karet. MoU antara LPEI dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ditunjukkan untuk memberdayakan UMKM yang siap ekspor. Kementerian Keuangan juga menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Direktur Pelaksana Hubungan Kelembagaan LPEI, Chesna F. Anwar, menjelaskan potensi besar Sumatera Barat untuk pasar ekspor, terutama rendang yang telah diakui menjadi salah satu makanan terlezat di dunia. LPEI akan memberikan pendampingan kepada pelaku ekspor di Sumatera Barat lewat berbagai program, seperti Coaching Program for New Exporters (CPNE), Program Desa Devisa, dan Marketing Handholding, dengan tujuan untuk membuka pasar ekspor bagi pelaku usaha di wilayah tersebut.