Perang di Gaza menelan korban baru. Rudal yang ditembakkan oleh milisi Houthi di Yaman menghantam kapal tanker minyak berbendera Norwegia di Laut Merah pada Senin. Kapal tersebut bernama Strida dan perwakilan Houthi telah mengkonfirmasi serangan tersebut.
Serangan ini merupakan bagian dari kampanye Houthi yang mendukung perang Hamas melawan Israel. Mereka telah menyerang dan menyita satu kapal di dekat Selat Bab el-Mandeb di lepas pantai Yaman. Houthi mengancam bahwa semua kapal terkait Israel akan diserang ketika melewati wilayah tersebut, dan hal ini akan terus dilakukan sampai Israel berhenti melakukan serangan.
Juru bicara Brigjen Jenderal Yahya Saree mengatakan bahwa Houthi menembaki kapal Strinda setelah kapal tersebut menolak semua seruan peringatan. Mereka akan terus menyerang kapal-kapal terkait Israel sampai Israel mengizinkan pengiriman makanan dan bantuan medis tanpa hambatan ke Gaza.
Strinda dijadwalkan untuk berlabuh di pelabuhan Ashdod di Israel bulan depan. Pemilik kapal tanker tersebut adalah perusahaan Norwegia Mowinckel Chemical Tankers, dan kapal tersebut sedang dalam perjalanan ke Italia. Namun, kunjungan ke pelabuhan Israel dijadwalkan pada bulan Januari.
Perusahaan tersebut menahan informasi mengenai kemungkinan kapal merapat ke Israel, berdasarkan rekomendasi dari penasihat keamanan. Beruntungnya, seluruh anggota kru kapal tidak mengalami luka-luka dan selamat.
Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia, Eivind Vad Petersson, mengutuk penembakan tersebut. Perwakilan dari Komando Pusat Militer AS mengkonfirmasi bahwa kapal perusak Angkatan Laut AS USS Mason telah menanggapi seruan peringatan Strinda.
(Gambas:Video CNBC)
Artikel Selanjutnya
Tetangga RI Bantu Gaza, Negara Ini Kucurkan Dana Rp 3 M
(sef/sef)