Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso optimistis dengan masa depan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia berpendapat sudah saatnya perekonomian Indonesia menyamai ekonomi negara lain, seperti Amerika Serikat, China dan India.
“Saatnya garuda terbang tinggi mengejar sang elang yang identik dengan Amerika yang sudah terbang tinggi, sang naga yang identik dengan Tiongkok dan gajah yang identik dengan India,” kata Susiwijono di Sheraton Resort Beach, di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang, Belitung, dikutip Kamis (13/12/2023).
Susiwijono mengatakan ekonomi Amerika Serikat sudah berhasil terbang tinggi sejak 100 tahun lalu. Sementara itu, ekonomi Tiongkok dalam beberapa dekade ini juga sudah tumbuh pesat. India menjadi pendatang baru yang memiliki populasi mengalahkan Tiongkok dan pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih tinggi dari Indonesia maupun China.
“Pertanyaannya sang garuda yang sejak lahir punya sayap bisakah terbang tinggi mengejar elang, naga dan gajah yang sudah terbang tinggi?” tanya Susiwijono.
Dia meyakini hal tersebut bisa terwujud. Kenapa?
Susiwijono menjelaskan Indonesia telah terbukti tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dia mengatakan ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi krisis kesehatan tersebut sudah diakui oleh berbagai forum internasional.
Menurut dia, dalam menghadapi pandemi perekonomian Indonesia cenderung resiliens. Bahkan, pada saat pandemi tersebut Indonesia juga mendapatkan keuntungan dengan naiknya harga dua komoditas andalan, yakni batu bara dan minyak kelapa sawit. Kenaikan harga komoditas itu membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus secara berturut-turut.
Ketahanan ekonomi Indonesia tersebut dapat berlanjut setelah pandemi Covid-19 mereda. Dia mengatakan ketika dunia sedang tidak pasti, ekonomi Indonesia dapat terus tumbuh di tas 5% dalam 8 kuartal berturut-turut.
“Tahun 2024 pertumbuhan ekonomi harus lebih tinggi, kita berani mematok 5,2%. tidak banyak negara yang tumbuh di atas 5%, bahkan G20 kita ranking kedua,” kata dia.
Dia mengatakan Indonesia juga diuntungkan dengan adanya bonus demografi yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 2030. Dia mengatakan sisa waktu 6 tahun dari sekarang itu amat penting agar Indonesia bisa menjadi negara dengan pendapatan tinggi. “Kalau lewat dari itu lupakan mimpi indah kita menjadi negara kaya,” kata dia.
Oleh karena itu, dia mengatakan pemerintah dalam jangka menengah dari 2025 hingga 2030 akan berupaya menjaga ketahanan ekonomi dengan memanfaatkan puncak bonus demografi tersebut. Dia mengakui upaya tersebut tentu tidak akan mudah, maka itu dibutuhkan kerja sama dari semua pihak.