Capaian Kementerian Luar Negeri yang Dipamerkan oleh Menteri Luar Negeri Retno, Berikut Daftarnya

by -205 Views

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyelenggarakan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri tahun 2024. Dalam kesempatan ini, Menlu Retno Marsudi menjelaskan berbagai dukungan dan pencapaian Indonesia di kancah global.

Menlu perempuan pertama di Indonesia ini juga menyampaikan berbagai bantuan yang diberikan kepada warga negara Indonesia di berbagai negara, selama 2014 hingga 2023. Bantuan tersebut mencakup perlindungan hukum, ekonomi, dan proteksi kesehatan.

Acara tersebut digelar di Museum Konferensi Asia Afrika, Bandung pada Senin (8/1/2024). Dalam acara tersebut, Retno menjelaskan capaian diplomasi ekonomi Indonesia selama 10 tahun kepemimpinannya. Diplomasi ekonomi Indonesia telah membuahkan banyak capaian konkret, terutama dalam penguatan perdagangan dan investasi.

Menurut Retno, angka perdagangan Indonesia dengan dunia pada tahun 2014 adalah lebih dari US$355 miliar (sekitar Rp5.513 triliun). Pada 2023, volume perdagangan Januari-November tercatat lebih dari US$439 miliar (Rp6.817 triliun), naik hampir 24% dan mengalami surplus lebih dari US$33 miliar.

Adapun realisasi investasi asing pada 2014 sebesar US$28,5 miliar (Rp442 triliun), dan pada periode Januari hingga September 2023, nilai investasi masuk mencapai lebih dari US$37 miliar (Rp574 triliun), naik lebih dari 32%.

Selain itu, Retno juga memaparkan peningkatan akses pasar dan pengurangan hambatan perdagangan melalui 27 perjanjian perdagangan dan ekonomi dalam bentuk Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA), Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), maupun Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Diplomasi ekonomi Indonesia juga dilakukan untuk melawan diskriminasi terhadap kelapa sawit dan produknya, serta untuk memperkuat hilirisasi industri. Di luar negeri, sudah banyak produk strategis Indonesia yang telah diekspor, seperti produk perkeretaapian, pesawat, produk isotop, dan vaksin.

Diplomasi ekonomi Indonesia juga telah menghasilkan investasi proyek strategis di dalam negeri, seperti pembangunan pelabuhan, MRT Jakarta fase 2, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan pembangkit listrik tenaga surya terapung di Cirata.

Selain itu, diplomasi ekonomi juga mendorong sektor swasta Indonesia untuk bermitra dengan berbagai negara, dalam hal eksplorasi migas, penjualan obat-obatan, produk rumah tangga, hingga pendirian sentra distribusi UMKM di Jepang.

Menlu Retno juga menyampaikan bahwa diplomasi ekonomi juga memperkuat peran diaspora Indonesia sebagai aset yang berjumlah sekitar 8,8 juta orang. Saat ini sedang disusun Grand Strategy Peningkatan Peran Strategis Masyarakat Indonesia di Luar Negeri.