Bos Boeing Mengakui Kesalahan terkait Kontroversi Pesawat 737 MAX 9

by -92 Views

CEO Boeing, Dave Calhoun, angkat bicara mengenai insiden meledaknya panel kabin pada pesawat baru Alaska Airlines 737 MAX 9 pekan lalu.

Calhoun mengakui insiden Alaska Airlines sebagai kesalahan perusahaan. Ia juga berjanji akan melakukan “transparansi penuh” dalam kasus tersebut.

“Kami akan melakukan pendekatan ini (dengan) mengakui kesalahan kami,” kata Calhoun kepada para karyawan pada Selasa (9/1/2024), seperti dikutip AFP.

“Kami akan melakukan pendekatan dengan 100 persen dan melakukan transparansi penuh di setiap langkahnya,” katanya.

Calhoun juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), yang sedang menyelidiki insiden tersebut.

“NTSB sebagus yang didapatnya,” kata Calhoun, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh perusahaan. “Saya percaya setiap langkah yang mereka ambil, dan mereka akan mencapai kesimpulan.”

Regulator AS telah melarang terbang 171 pesawat 737 MAX 9 dengan konfigurasi yang sama dengan jet Alaska Airlines. Panel yang terkena dampak, yaitu penutup pintu, digunakan untuk mengisi pintu keluar darurat yang tidak diperlukan di pesawat.

Penyelidik NTSB pada Senin malam menyatakan bahwa bagian itu tidak ditempel dengan benar. Sementara Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan pihaknya masih bekerja sama dengan Boeing untuk menyelesaikan instruksi inspeksi rinci untuk pesawat yang dilarang terbang.

“Boeing menawarkan versi awal instruksi kemarin yang kini mereka revisi karena masukan yang diterima sebagai tanggapan,” kata FAA pada Selasa. “Setelah menerima versi revisi instruksi dari Boeing, FAA akan melakukan peninjauan menyeluruh.”

Boeing mengatakan pihaknya telah menghubungi pelanggan dan FAA mengenai persyaratannya. “Sebagai bagian dari proses, kami membuat pembaruan berdasarkan masukan dan persyaratan mereka,” kata seorang juru bicara.

Insiden terbaru ini menambah tekanan pada Boeing, yang sempat tersandung kasus kecelakaan MAX sebelumnya sehingga menyebabkan jet-jet tersebut dilarang terbang dalam waktu lama.

Boeing telah berjuang dengan masalah rantai pasokan dan kontrol kualitas sejak MAX kembali beroperasi, sehingga membatasi produksinya dan mencapai keuntungan.

Harga saham perusahaan tersebut telah anjlok lebih dari sembilan persen sejak kejadian hari Jumat.