Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto angkat suara perihal kondisi yang terjadi saat ini di Indonesia yakni naiknya permukaan air laut khususnya di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa. Wilayah ini harus dilindungi oleh Giant Sea Wall atau tanggul raksasa.
“Giant Sea Wall ini yang merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hilangnya banyak lahan-lahan kita, dan terutama kualitas hidup sebagian rakyat kita, sungguh-sungguh mengenaskan dan sama sekali tidak manusiawi,” ujarnya dalam acara Seminar Nasional Giant Sea Wall, Di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Prabowo mengungkapkan kondisi air laut yang terpantau terus naik dari tahun ke tahun bukanlah permasalahan yang lumrah. Dia menegaskan hal itu tidak bisa ditoleransi hingga 15 tahun yang akan datang. “Tidak boleh kita anggap sebagai hal lumrah atau hal yang bisa kita toleransi untuk 10-15 tahun yang akan datang,” tegasnya.
Dia bahkan mengatakan dirinya merasa terpanggil untuk berkontribusi menyelesaikan masalah naiknya permukaan laut tersebut dengan membangun Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa.
Walaupun, Prabowo mengatakan hal tersebut bukanlah kapasitas dirinya sebagai Menteri Pertahanan RI, namun dia tetap merasa bertanggung jawab untuk berkontribusi sebagai pemimpin politik di Indonesia. “Terus terang saja, bukan kapasitas saya sebagai Menteri Pertahanan, tetapi kapasitas saya sebagai pemimpin politik,” tambahnya.
Dia mengatakan dirinya dalam beberapa kali masa kampanye sempat mengunjungi perumahan di sekitar Pantura Jawa yang kondisinya cukup memprihatinkan.
Prabowo bilang, keluarga yang tinggal di wilayah Pantura, tidur dalam kondisi air laut yang menggenang sampai ke dalam rumah. “Setiap beberapa tahun saya kampanye dan waktu saya kampanye saya kunjungi daerah-daerah itu dan saya lihat dari tahun 2014 sampai sekarang kalau saya kunjungi keluarga-keluarga itu yang hidup di ruang tidur, di ruang makan, itu air setinggi lutut. Anak-anak mereka hidup di tengah air seperti itu di tengah lalat, nyamuk, sampah,” bebernya.
Dia menyebutkan dirinya sebagai pemimpin politik harus segera melakukan perubahan kondisi yang ada saat ini. “Karena ini sama sekali nggak bisa kita terima sebagai negara pancasila, sebagai negara G20, sebagai pemimpin ASEAN, sebagai yang kita harap jadi pemimpin selatan non blok. Ini seharusnya kita nggak boleh terima,” imbuh Prabowo.
Dengan begitu, Prabowo klaim dirinya mengajak para menteri dalam kabinet Indonesia Maju untuk turun tangan mengatasi hal tersebut.
“Bahkan jawaban yang sesungguhnya adalah konsep Giant Sea Wall ini. Maka demikian saya ajak rekan-rekan saya dalam kabinet Indonesia Maju, Menko Perekonomian terutama, Menteri BUMN dan beberapa pemimpin lain dan kita sepakat kita mengangkat kembali gagasan Giant Sea Wall ini menjadi fokus perhatian,” tandasnya.