Lembaga riset Ipsos Public Affairs telah melakukan survei tatap muka untuk memantau perkembangan dan dinamika pemilihan presiden dan wakil presiden. Survei ini dilakukan pada 27 Desember-5 Januari di 34 provinsi di Indonesia, melibatkan 2000 responden dengan kriteria usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Pengambilan data dilakukan dengan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Margin Error survei ini adalah ±2,19% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Menurut pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam, dinamika pemilih menjelang Pilpres mengalami pergeseran signifikan. Dalam survei tersebut, terlihat efek Jokowi semakin nyata karena elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran juga meningkat. Terutama pemilih Jokowi-Ma’ruf 2019 cenderung beralih mendukung pasangan calon nomor dua.
Soliditas dukungan tertinggi pada pasangan calon presiden terdapat pada paslon Prabowo-Gibran, diikuti oleh Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. Selain itu, survei juga menunjukkan kenaikan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran dan stagnansi elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin.
Selain itu, survei juga mengaitkan kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf dengan potensi pengaruh terhadap elektabilitas calon presiden-calon wakil presiden yang dianggap melanjutkan program pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Sementara itu, elektabilitas partai politik menunjukkan data mengejutkan dimana Gerindra menempati posisi teratas menggeser PDI Perjuangan, diikuti oleh Golkar, PKB, PKS, Nasdem, PAN, dan Demokrat. Survei ini juga menunjukkan adanya pergeseran suara Ganjar di Jawa Tengah. Ipsos Public Affairs merupakan anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dan Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR).
Ipsos merupakan lembaga riset internasional yang beroperasi di 90 negara dan melakukan riset pasar serta riset sosial politik, termasuk di Indonesia. (SENOPATI)
Source: https://prabowosubianto.com/selangkah-lagi-meraih-kursi-istana/