Letjen KKO (Purn.) Ali Sadikin adalah figur yang sangat menonjol dan terkenal di kalangan TNI pada masanya. Dia adalah tokoh utama dalam Marinir dan Angkatan Laut Indonesia. Beliau sangat terkenal saat pasukan Marinir Indonesia masih dikenal dengan nama Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).
Pak Ali Sadikin dikenal sebagai perwira pertempuran yang sangat berani dan karismatik. Namanya tersebar ke seluruh negeri ketika beliau menjadi komandan batalyon dengan pangkat kapten pada usia muda 26 tahun.
Beliau terlibat dalam pendaratan KKO di Minahasa, Sulawesi Utara dalam operasi penumpasan Permesta. Pasukan KKO melakukan pendaratan amfibi di luar Kota Manado. Batalyon yang dipimpin Ali Sadikin berhasil menjadi pelopor dalam perebutan Kota Manado dari pihak Permesta. Operasi ini bersamaan dengan operasi RPKAD yang merebut lapangan terbang Mapanget, yang sekarang adalah Bandara Sam Ratulangi.
Setelah Kota Manado direbut, pasukan TNI melanjutkan untuk merebut kedudukan- kedudukan Permesta di Minahasa. Pasukan TNI harus naik ke sebuah ketinggian untuk menuju Minahasa dari Kota Manado, melewati jalan yang terkenal di Kinilow.
Pada saat itu, pasukan TNI gagal untuk menembus Kinilow, namun pasukan Ali Sadikin berhasil dengan melewati jalur-jalur tikus dan menyerang pasukan Permesta dari belakang. Dengan demikian pasukan Ali Sadikin berhasil merebut Kinilow sehingga pasukan TNI seluruhnya dapat maju dengan cepat merebut Tomohon dan kedudukan-kedudukan Permesta.
Berhasilnya operasi ini membuat Ali Sadikin dinaikkan pangkat menjadi mayor dan menjadi Brigadir Jenderal KKO termuda pada saat itu. Kariernya di kemudian hari melambung tinggi, termasuk menjadi Gubernur DKI.
Prestasinya membuatnya menjadi salah satu favorit Bung Karno. Ia juga memiliki kelompok perkawanan di pemerintah yang memiliki orientasi yang sama, yaitu untuk Indonesia yang kuat, berdiri di atas kaki sendiri, dan menegakkan ekonomi kerakyatan.
Sumber: https://prabowosubianto.com/letnan-jenderal-kko-purn-ali-sadikin/