Pelatih Kapten (Purn) Abdullah Haruman

by -164 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]
Di antara para bintara yang paling memengaruhi saya adalah Haruman. Saya mengenalnya ketika beliau menjadi Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Serka. Beliau memiliki sabuk hitam karate, merupakan pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih, ahli menembak senapan, dan sangat mahir dalam taktik antigerilya dan teknik bertempur.
Meskipun kami tidak berada dalam satu kompi, kami bersama-sama di Grup 1 Parako. Beliau turut membimbing kami para perwira, seperti dalam latihan karate, Merpati Putih, dan latihan menembak.
Selain itu, meskipun secara organik beliau tidak pernah menjadi bagian dari pasukan saya, baik di peleton maupun kompi, saat kami ditugaskan dalam Tim Nanggala 10 saat operasi di Timor Timur pada tahun 1976, kami pernah bergerak bersama.
Dalam beberapa aksi gerakan, saya sering kali berada dekat dengan Haruman. Saya lupa konteksnya bagaimana, tetapi saya ingat bahwa kami pernah berada pada posisi paling depan. Akhirnya, kami menjadi ujung tombak gerak maju pasukan.
Saya ingat betul, ketika terjadi aksi tembak-menembak dengan musuh, beliau mengajarkan saya teknik tembak gerak. Beliau selalu berbisik kepada saya untuk menyusul jika dia sudah sampai pada sebuah pohon tertentu. Dan jika dia sudah mulai menembak, saya diminta untuk segera mencapai pohon tersebut.
Beliau tenang, berani, keren, dan memberikan arahan kepada kami meskipun kami memiliki pangkat lebih tinggi. Saat perebutan wilayah Lebos saat itu, beliau berada pada posisi paling depan. Beliau merayap hingga sampai ke tempat penjaga musuh. Tanpa suara tembakan, beliau merebut senjata dan mematahkan leher musuh tersebut dengan diam-diam di kegelapan malam. Kami melihat aksi beliau secara langsung.
Haruman adalah seorang bintara yang sangat unggul. Saya merasa benar-benar dididik dan dilatih oleh seorang bintara. Bukan dalam latihan, tetapi dalam aksi sebenarnya, yaitu dalam operasi. Saya tidak akan bisa melupakannya.
Saya menyimpulkan bahwa tentara yang unggul di medan perang biasanya unggul di masa damai, terutama dalam seni bela diri dan menembak. Itu adalah dua keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh semua prajurit Angkatan Darat. Bagi perwira muda yang bercita-cita menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam seni bela diri dan keterampilan menembak. Jika mereka menembak dengan baik, dan merupakan seniman bela diri yang baik, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan ditanamkan dalam diri para prajurit melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut, dan menahan rasa sakit.
Sumber: https://prabowosubianto.com/pelatih-kapten-purn-abdullah-haruman/

Source link