Ada penyakit dalam bangsa kita yang saat ini disebut sebagai ABS, “asal bapak senang.” Ini adalah penyakit akut yang menjatuhkan bangsa kita ke jurang kesengsaraan. Banyak orang berbohong demi menyenangkan atasan mereka. Banyak pemimpin berbohong untuk menyenangkan bawahannya.
Banyak juga yang, karena tidak mampu bekerja dan tidak disiplin, membuat berita bohong. Mereka membohongi atasan, saudara, dan bawahan mereka.
Saya ingat ketika saya menjadi Komandan Batalyon 328. Saya ingin menguji budaya kejujuran perwira-perwira saya, apakah mereka benar-benar jujur dan terbuka, atau sudah terjangkit ABS?
Saya mengumpulkan semua perwira saya, sebagian besar lulusan AKABRI dan SECAPA, di lapangan upacara batalyon yang dikelilingi pohon-pohon rindang.
Saya paham bahwa pohon-pohon itu penting untuk kesejukan dan lingkungan hidup. Namun, saya ingin menguji perwira-perwira saya. Saya bertanya kepada mereka, “Menurut kalian, apa pendapat tentang pohon-pohon ini? Menurut saya, sebaiknya kita menebangnya. Apa pendapat kalian?”
Mereka terlihat agak terkejut, tapi saya melanjutkan, “Menurut saya, pohon-pohon ini mengganggu pandangan. Kita sebagai tentara, harus memiliki pandangan yang luas. Jadi sebaiknya lapangan tidak ada hambatan agar bersih. Bagaimana menurut kalian?”
Mereka setuju dengan pendapat saya, meskipun sebenarnya mereka tidak setuju. Tiba-tiba, ada suara dari belakang, “Jangan begitu, Pak.” Saya melihat seorang Kopral dari Jawa Tengah. Dia mengatakan bahwa pohon-pohon itu ditanam oleh mereka 20 tahun yang lalu dan menjadi tempat berteduh di bawahnya. Dia menyarankan agar pohon tersebut tidak ditebang karena akan menimbulkan debu.
Setelah itu, saya memberikan pelajaran kepada para perwira bahwa Kopral tersebut lebih jujur daripada mereka yang takut pada saya. Ini adalah pelajaran bahwa kadang-kadang orang yang lebih rendah pangkatnya justru lebih jujur daripada mereka yang memiliki pangkat dan kedudukan.
Sumber: https://prabowosubianto.com/sersan-dua-tni-purn-slamet-pujiwarna/