Konflik Houthi melawan Amerika Serikat dan Konflik Iran melawan Pakistan

by -346 Views

Konflik di Timur Tengah semakin memanas. Pada hari Kamis (18/1/2024), serangkaian kekerasan terjadi di wilayah tersebut. Dimulai dari Israel vs Hamas Palestina di Jalur Gaza, lalu berlanjut ke Hizbullah Yaman vs Amerika Serikat (AS) serta Inggris di perairan Laut Merah. Kini, Iran juga ikut serta dalam konflik tersebut dengan menyerang wilayah yang dianggap sebagai basis teroris di Irak, Suriah, dan Pakistan.

Perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza terus berlanjut. Serangan Israel di Gaza sudah memasuki hari ke-104. Dalam 24 jam terakhir, setidaknya 16 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas dalam penembakan Israel terhadap sebuah rumah di timur Rafah. Militer Israel juga mengklaim telah membunuh 60 pejuang Palestina, sebagian besar di Khan Younis selatan dan Gaza utara, termasuk di lokasi yang digunakan oleh Jihad Islam Palestina.

Pemerintah AS meminta Israel untuk memulihkan komunikasi di wilayah Gaza yang terkepung setelah pemadaman listrik selama seminggu. Mereka khawatir terputusnya komunikasi dapat membuat situasi di Gaza menjadi lebih buruk.

Iran juga melancarkan serangan rudal terhadap beberapa sasaran “teroris” di Suriah dan wilayah Kurdistan Irak. Hal ini terjadi setelah adanya rentetan serangan ke Iran, termasuk di masa pelaku bom bunuh diri menyerang kerumunan orang yang berkumpul di dekat makam Jenderal IRGC Qasem Soleimani di kota Kerman. Iran juga dikabarkan telah saling serang dengan Pakistan.

Sementara itu, AS dan Inggris kembali melancarkan serangan terhadap milisi Houthi di Yaman. Militer AS mengatakan telah menembak 14 rudal Houthi yang siap ditembakkan ke kapal-kapal di Laut Merah. Houthi mengatakan akan membalas serangan AS.

Kelompok Hizbullah menolak gagasan AS untuk meredakan pertempuran sengit dengan Israel. Mereka tetap terbuka terhadap diplomasi AS, namun posisi Hizbullah adalah akan menembakkan roket ke Israel sampai ada gencatan senjata penuh di Gaza.