Mochamad Iriawan alias Iwan Bule hadir dalam acara konsolidasi dan deklarasi dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Gibran, di Ciamis, Sabtu, 13 Januari 2024 yang diselenggarakan oleh Gerakan Ajengan Muda (GAM). Iwan Bule, yang memiliki karir cemerlang sebagai seorang polisi, kini aktif sebagai seorang politisi setelah pensiun.
Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984, Iwan Bule maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) daerah pemilihan Jawa Barat Sepuluh. Selama karirnya sebagai seorang polisi, Iwan Bule menangani berbagai kasus penting, seperti kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan tokoh-tokoh penting di Indonesia.
Iwan Bule juga pernah menjabat sebagai Kapolda, mulai dari Kapolda NTB, Kapolda Jawa Barat, hingga Kapolda Metro Jaya. Selama kepemimpinannya, Iwan Bule memberdayakan seluruh anggota kepolisiannya dalam setiap keputusan dan aktivitas yang diinisiasi di institusi yang ia pimpin.
Banyak yang menyebut Iwan Bule sebagai sosok pemimpin yang sangat berorientasi pada masyarakat. Iwan Bule dikenal sebagai pemimpin yang bersahaja dan terhubung dengan realitas masyarakat. Kemampuannya dalam bergaul dengan berbagai kelompok masyarakat membuatnya mampu menyerap berbagai aspirasi masyarakat dan menjadikannya program-program yang membawa manfaat bagi masyarakat.
Iwan Bule juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang efektif dan transparan. Keterbukaan dan transparansi yang ditunjukkan oleh Iwan Bule membuatnya diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. Selain itu, kesediaannya untuk mendengarkan aspirasi masyarakat menjadikannya pemimpin yang bertindak nyata untuk kemajuan bersama.
Kehadiran Iwan Bule di dunia politik sebagai calon anggota DPR RI diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pembangunan negara. Kepercayaan masyarakat terhadapnya sebagai sosok yang dapat diandalkan dan berpengalaman menjadikannya kandidat yang layak untuk dipilih dalam pemilihan berikutnya. Iwan Bule diharapkan dapat menjadi penghubung yang efektif antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat, serta membawa nuansa kepemimpinan yang humanis dan inklusif ke dalam arena politik.