Israel mempersiapkan diri untuk mendeploy pasukan baru di wilayah bukan Gaza

by -72 Views

Pasukan Israel akan “segera beraksi” di dekat perbatasan utara negara itu dengan Lebanon. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Yoav Gallant ketika ketegangan meningkat di tengah perang Israel-Hamas di Gaza.

Gallant mengatakan kepada pasukan di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza yang terkepung bahwa pasukan lain sedang dikerahkan ke utara Israel.

“Mereka akan segera bertindak…sehingga kekuatan di utara diperkuat,” kata Gallant, dilansir AFP, Selasa (30/1/2024).

“Pasukan yang dekat dengan Anda… meninggalkan medan perang dan bergerak ke arah utara, dan bersiap menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya,” katanya.

Dia menambahkan bahwa pasukan cadangan akan dikerahkan secara bertahap “untuk mempersiapkan dan bersiap” untuk operasi di masa depan.

Sejak pecahnya perang antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober, hampir setiap hari terjadi baku tembak di perbatasan Lebanon-Israel antara tentara Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, sekutu Hamas.

Hizbullah pada Senin mengaku bertanggung jawab atas setidaknya 12 serangan terhadap posisi tentara Israel di dekat perbatasan, menggunakan rudal Falaq-1 dan Burkan buatan Iran.

Pada hari yang sama, tentara Israel mengatakan mereka melakukan serangan udara terhadap sasaran Hizbullah di Lebanon.

“Sasarannya termasuk infrastruktur Hizbullah dan pos pengamatan yang terletak di wilayah Markaba, Taybeh, dan Maroun al-Ras di Lebanon selatan,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

Tentara juga mengkonfirmasi bahwa beberapa proyektil telah diluncurkan dari Lebanon dan mengatakan pasukan “merespons dengan menargetkan lokasi peluncuran dan lokasi lain di Lebanon”.

Panglima militer Israel Herzi Halevi mengatakan awal bulan ini bahwa kemungkinan perang di perbatasan utara menjadi “jauh lebih tinggi.”

“Saya tidak tahu kapan perang di utara terjadi. Saya dapat memberitahu Anda bahwa kemungkinan terjadinya perang dalam beberapa bulan mendatang jauh lebih tinggi dibandingkan di masa lalu,” kata Halevi.

Lebih dari 200 orang, sebagian besar dari mereka anggota Hizbullah, tewas di Lebanon selatan akibat tembakan Israel sejak 7 Oktober, menurut penghitungan AFP.

Di sisi perbatasan Israel, sembilan tentara dan enam warga sipil tewas, menurut pejabat Israel.

Sementara itu, Gallant mengatakan pada Senin bahwa militan Gaza kehabisan pasokan dan amunisi, namun perang melawan Hamas “akan memakan waktu berbulan-bulan”.