Jakarta, CNBC Indonesia – Iran telah menyerang Israel dengan rudal pada Sabtu malam waktu setempat. Teheran dikabarkan meluncurkan 300 rudal dan drone berbagai jenis ke Israel.
Ini merupakan balasan dari Iran atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh orang, termasuk tiga jenderal Pasukan Pertahanan Revolusi Iran (IRGC).
“Iran mengidentifikasi 300 ancaman dari berbagai jenis dan menghilangkan 99% dari mereka yang menuju tanah Israel,” kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagar seperti dilansir CNBC International pada Senin (15/4/2024).
Selain Iran, faksi-faksi pro Iran dari beberapa negara juga melancarkan serangan, termasuk kelompok pejuang Palestina Hamas, kelompok Hizbullah di Lebanon, kelompok Houthi di Yaman, dan pemerintah Suriah rezim Presiden Bashar Al-Assad.
Serangan juga dilakukan dari Irak, Yaman, dan Lebanon. Sejumlah kota di Iran merayakan serangan tersebut dengan mengibarkan bendera Iran dan Palestina.
Militer Iran sendiri telah mengonfirmasi serangan tersebut. Namun, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, menyatakan bahwa tidak akan ada tindakan lebih lanjut dari Iran.
Konflik antara Israel dan Iran semakin memanas sejak dimulainya perang di Jalur Gaza oleh kabinet PM Benjamin Netanyahu pada 7 Oktober. Situasi menjadi lebih tegang setelah serangan Damaskus pada 1 April, di mana Iran berjanji untuk membalas dendam.
Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan Iran merupakan hal baru dan meminta para pemimpin G7 untuk melakukan rapat koordinasi. AS mengecam serangan “kurang ajar” Iran dan siap mengambil tindakan untuk melindungi rakyatnya.
Harga minyak diprediksi akan naik setelah serangan Iran ke Israel, tetapi kenaikan lebih lanjut tergantung pada respons Israel dan negara-negara Barat. Brent naik menjadi US$ 90,45 per barel, sedangkan West Texas naik menjadi US$ 85,66 per barel.
Serangan Israel terhadap Kedubes Iran dapat memicu Perang Dunia 3, menurut Guru Besar Hukum Internasional UI, Hikmahanto Juwana. Ia menekankan perlunya campur tangan pemerintah Indonesia untuk menghentikan serangan dan mencegah eskalasi konflik menjadi konflik global.
