Menperin Agus Ungkap Informasi Terbaru Setelah Pabrik Sepatu Bata Ditutup

by -42 Views

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita angkat bicara mengenai penutupan pabrik oleh PT Sepatu Bata Tbk (BATA). Seperti yang diketahui, produsen sepatu ini menutup salah satu pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat.

Penutupan pabrik dilakukan karena perusahaan mengalami kerugian akibat biaya operasional yang membengkak.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, BATA mencatat kerugian tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp190,29 miliar. Nilai ini naik 79,65% dari Rp105,92 miliar pada tahun 2022. Penjualan bersih BATA mencapai Rp609,61 miliar pada tahun 2023 atau turun 5,26% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp643,45 miliar.

“Dia (BATA), boleh saya sampaikan, sedang melakukan upaya transformasi bisnis. Dan mereka sedang menyesuaikan kegiatan bisnisnya untuk lebih efisien,” kata Agus kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).

“Kita ketahui bersama, dia sedang menjadikan asetnya dalam rangka kembali memperbaiki kesehatan dan efisiensi perusahaan,” tambah Agus.

Dampak dari penutupan pabrik ini, Ketua Pimpinan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Purwakarta, Alin Kosasih mengungkapkan bahwa setidaknya 230 buruh terkena dampak PHK akibat penutupan pabrik sepatu BATA.

“Buruh PT Sepatu Bata yang terdampak hampir 230,” ungkap Alin kepada CNBC Indonesia, Senin (6/5/2024).

“Untuk saat ini, perusahaan menawarkan kompensasi sebesar 1 kali PMTK, atau karyawan mendapatkan satu kali pesangon satu kali masa kerja. Namun buruh di PT Bata belum menerima karena sedang dalam tahap negosiasi untuk menambah uang pesangon. Karena buruh PT Bata sangat terkejut dengan penutupan produksi yang dilakukan perusahaan,” ujarnya.