Peringatan Biden Diabaikan, Israel Mulai Melancarkan Serangan Besar-Besaran di Rafah

by -60 Views

Tentara Israel dilaporkan tetap melakukan serangan di wilayah Rafah, Gaza Selatan pada Kamis (9/5/2024). Serangan tersebut merupakan tindakan yang mengabaikan peringatan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang tidak akan memberikan dukungan senjata ofensif kepada Israel.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan bahwa perundingan tidak langsung telah berakhir di Kairo. Oleh karena itu, Israel melanjutkan operasinya di Rafah dan bagian lain Jalur Gaza sesuai rencana yang telah disusun.

Menurut laporan dari Reuters, Israel menyampaikan keberatannya terhadap proposal Hamas mengenai kesepakatan pembebasan sandera kepada para mediator. “Jika diperlukan, kami akan bertempur dengan segala cara,” ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan video pada Jumat (10/5/2024).

Di Gaza, kelompok militan Palestina, Hamas dan Jihad Islam, mengklaim bahwa pasukan mereka menembakkan roket anti-tank dan mortir ke arah tank-tank Israel yang berada di pinggiran timur kota tersebut.

Warga dan petugas medis di Rafah melaporkan bahwa serangan Israel dekat sebuah masjid telah menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya di daerah timur kota. Video rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan menara masjid yang hancur dan dua mayat yang terbungkus selimut. Serangan udara Israel juga melanda dua rumah di daerah Sabra, Rafah, menewaskan 12 orang termasuk wanita dan anak-anak.

Di Amerika Serikat, Gedung Putih mengharapkan agar Israel tidak melancarkan operasi penuh di Rafah. Pemerintah AS skeptis bahwa hal itu akan membantu Israel mencapai tujuannya dalam mengalahkan Hamas.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan bahwa serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 35.000 warga Palestina dan melukai hampir 80.000 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.

Serangan ini merupakan balasan atas serangan lintas batas oleh militan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 252 orang. Ada 128 sandera yang masih ditahan di Gaza dan 36 di antaranya telah dinyatakan tewas oleh Israel.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menyatakan bahwa pasukan Israel memiliki perlengkapan amunisi yang cukup untuk operasi di Rafah dan operasi-operasi lain yang direncanakan. Pasukan bersenjata Israel telah berhasil menewaskan 50 bersenjata Palestina di Rafah timur dan menemukan beberapa terowongan, ungkap Hagari. Hamas belum memberikan komentar.