Detik-Detik Terakhir Sebelum Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Raisi

by -60 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan, Minggu waktu setempat. Helikopter yang ia tumpangi berjenis Bell 212 buatan Amerika Serikat (AS) jatuh di pegunungan dekat perbatasan Azerbaijan dan Iran.

Dalam laporan sejumlah media, helikopter dengan total sembilan penumpang itu juga membawa Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian. Ada pula sejumlah pejabat lain seperti Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati dan perwakilan pemimpin tertinggi Iran untuk Azerbaijan Timur Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem.

Dalam update terbaru Senin (20/5/2024), dilaporkan bagaimana drone Turki menemukan lokasi kecelakaan, sekitar 100 kilometer kota Tabriz dekat sebuah desa bernama Tavil, di Iran bagian Timur. Sayangnya, media lokal melaporkan tak ada korban yang sepertinya selamat, mengutip pernyataan petugas Bulan Sabit, meski belum ada pernyataan resmi pemerintah.

Mengutip Al-Jazeera sejumlah video dan foto memperlihatkan Raisi sebelum kejadian, bertanggal 19 Mei. Ia awalnya terlihat berjalan dengan sejumlah orang ketika menghadiri peresmian bendungan baru kerja sama Iran dan Azerbaijan, Qiz-Qalasi.

Ia juga sempat memberi pernyataan ke media. Soal bagaimana dirinya berharap bendungan yang dibuat kedua negara bisa bermanfaat bagi warga.

“Bendungan ini bisa menyediakan transit yang aman tak hanya bagi barang-barang, tapi juga penumpang dan juga turis,” katanya di kesempatan itu.

Terlihat pula momen lain di mana Raisi berada di dalam helikopter dan melihat ke arah luar helikopter. Ini pun dimuat televisi lokal Iran sebagai momen terakhir Raisi sebelum helikopter yang membawanya jatuh.

Ditunjukan pula bagaimana foto helikopter yang ia naiki. Namun demikian tak diketahui pasti waktunya.

Perlu diketahui Raisi yang berusia 63 tahun, menjabat sebagai presiden Iran sejak tahun 2021. Ia memerintahkan pengetatan terhadap undang-undang moralitas, mengawasi tindakan keras berdarah terhadap protes anti-pemerintah, dan mendorong keras perundingan nuklir dengan negara-negara besar.

Raisi merupakan murid Pemimpin Tertinggi Iran Ayyatullah Khamenei. Ia sudah selama bertahun-tahun banyak dilihat sebagai sosok yang tepat menggantikan Khamenei.

Meskipun Raisi adalah presiden terpilih dan memimpin pemerintahan, ia tetap bertanggung jawab kepada Khamenei. Jika Raisi meninggal, Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber akan menjadi calon presiden berikutnya setelah menerima mandat.