Rusia Siaga Pencegahan Nuklir Menyatakan Tanda Perang Dunia 3 Semakin Jelas

by -79 Views

Moskow, CNBC Indonesia – Rusia siap mengambil langkah ekstra dalam bidang pencegahan nuklir jika Amerika Serikat mengerahkan rudal jarak menengah dan pendek di Eropa dan Asia.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov kepada kantor berita negara RIA dalam sebuah wawancara. Mengacu pada rencana AS, yang diumumkan pada bulan April, negara tersebut akan mengerahkan rudal di kawasan Indo-Pasifik sebagai tanggapan terhadap apa yang Washington lihat sebagai meningkatnya militerisasi China.

Pengerahan semacam itu sebelumnya telah dilarang berdasarkan Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF) tahun 1987 dengan Rusia yang secara resmi ditarik oleh Amerika Serikat pada 2019 setelah mengatakan bahwa Moskow melanggar perjanjian tersebut, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Kremlin. Moskow telah lama memperingatkan bahwa pihaknya akan membatalkan moratorium yang diusulkannya setelah perjanjian mengenai penempatan rudal jarak pendek dan menengah tidak berlaku lagi jika Washington melanjutkan rencana untuk mengerahkan rudal semacam itu di Asia dan Eropa. Lavrov mengatakan kepada RIA bahwa Rusia mungkin harus mengambil langkah lain juga.

“Kami tidak mengesampingkan langkah-langkah tambahan dalam bidang pencegahan nuklir, karena pusat komando kami dan lokasi kekuatan nuklir kami akan berada dalam jangkauan rudal berbasis Amerika,” kata Lavrov. Ancaman nuklir ini semakin memperkuat sinyal Perang Dunia 3 yang semakin dekat.

Sebelumnya, situasi Rusia dan NATO sedang memanas. Dilaporkan bahwa Jenderal Rusia menyebut NATO tengah melakukan latihan serangan nuklir untuk mengepung wilayahnya. Wakil Direktur Pertama dan Kepala Dinas Perbatasan Federal Security Service (FSB) Rusia, Jenderal Vladimir Kulishov, menyebut ada peningkatan aktivitas pengintaian dan latihan tempur pasukan NATO saat ini. Bos intelijen itu juga menyebut ada latihan yang mensimulasi serangan nuklir ke Rusia.

“Situasi ini memerlukan pengambilan langkah-langkah yang tepat untuk melindungi dan mengamankan perbatasan kita,” tegas Kulishov. Pernyataan Kulishov ini muncul di tengah arahan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan latihan yang melibatkan penempatan senjata nuklir taktis. Moskow menyebut ada ancaman nyata dari Barat.