Jokowi Meminta Bulog Melibatkan Produsen Beras Kamboja, Bos Bapanas Angkat Bicara

by -34 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan rencana Perum Bulog untuk mengakuisisi sumber produksi beras di Kamboja masih perlu dipertimbangkan.

“Iya, prioritas nomor satu pasti produksi dalam negeri, namun untuk cross border perlu dipertimbangkan,” kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (14/6/2024).

Arief menyebut bahwa negara China dan Malaysia juga melakukan hal serupa. Dia mencontohkan kedua negara tersebut memiliki peternakan di Australia karena produksi di negara mereka tidak memungkinkan.

“Namun, jika produksi dalam negeri memungkinkan, maka prioritas kita tetap pada produk dalam negeri,” ujarnya. Oleh karena itu, menurut Arief, akuisisi ini bisa menjadi alternatif, namun masih perlu dipelajari lebih lanjut.

“Dengan konsep trading sebagai perdagangan dunia, mengapa tidak? Banyak negara memiliki basis di Singapura untuk trading. Barangnya ada, namun belum tentu untuk Indonesia. Namun, jika Indonesia membutuhkan, akan lebih mudah,” katanya.

Menurutnya, dengan konsep perdagangan Business to Business, Indonesia akan lebih mudah mendapatkan tambahan stok dalam negeri. Ia memperjelas bahwa meskipun mirip impor, stok yang dibeli berasal dari Indonesia sendiri.

Sebelumnya, Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo meminta Perum Bulog untuk mengakuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Hal ini diungkapkan saat HUT Ke – 52 Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/6/2024).

“Bulog akan mengakuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Presiden telah memerintahkan saya untuk menindaklanjuti. Sudah ditindaklanjuti, sekarang tinggal melakukan due diligence,” kata Luhut.