Putin menyatakan akan ada gencatan senjata dengan Ukraina, namun…

by -43 Views

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa Moskow akan melakukan gencatan senjata dan memulai perundingan perdamaian “segera”. Namun, Ukraina harus memenuhi beberapa syarat terlebih dahulu. Salah satunya adalah menarik pasukannya dari empat wilayah di Ukraina Timur yang saat ini dianeksasi oleh Rusia sejak 30 September 2022, yaitu Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia. Ukraina juga diminta untuk menghentikan upaya menjadi anggota NATO.

“Setelah Kyiv menyatakan kesiapan untuk melakukannya, menarik pasukannya, dan secara resmi membatalkan rencana keanggotaan dengan NATO, kami akan segera, pada saat itu juga, menghentikan tembakan dan memulai perundingan,” kata Putin pada pertemuan dengan diplomat Rusia di Moskow dilansir oleh AFP pada Jumat (14/6/2024).

Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung lebih dari dua tahun. Kekhawatiran global muncul karena perang ini bisa berkembang menjadi perang antara Rusia dan NATO.

Di kesempatan yang sama, Putin menyebut pembekuan aset Rusia di luar negeri sebagai “pencurian” dan memperingatkan bahwa hal tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja. Ia juga menyoroti langkah G7 yang setuju untuk memberikan pinjaman baru senilai $50 miliar untuk Ukraina dengan menggunakan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan. Putin menilai hal tersebut sebagai tindakan yang menunjukkan bahwa Moskow tidak akan mundur.

Putin mengkritik G7 dan Uni Eropa (UE) yang membekukan sekitar $325 miliar aset bank sentral Rusia sebagai upaya untuk memberikan dasar hukum bagi tindakan “pencurian”. Namun, Putin mengingatkan bahwa pencurian tetaplah pencurian dan akan mendapat hukuman.

Ia juga menegaskan bahwa perselisihan antara Rusia dan negara-negara Barat sudah mendekati titik tidak kembali, dan mengklaim bahwa Rusia memiliki gudang senjata nuklir terbesar. Putin juga menekankan bahwa konflik dengan Ukraina hanya merupakan bagian dari perang hibrida yang lebih luas antara Rusia dan aliansi militer NATO.

Putin juga mengecam forum perdamaian Ukraina yang diadakan di Swiss sebagai “trik untuk mengalihkan perhatian”. Rusia tidak diundang dalam konferensi tersebut, yang dihadiri oleh kepala negara dan pejabat senior dari sekitar 90 negara dan organisasi internasional.