Jakarta, CNBC Indonesia – Suku bunga tinggi dan melemahnya nilai tukar Rupiah yang masih di atas Rp16.200 per Dolar AS turut memberatkan industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT).
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta mengatakan bahwa pelemahan Rupiah akan menambah beban bagi dunia usaha. Saat ini, tingkat utilisasi industri TPT sangat rendah, sekitar 40%, sehingga ketika Rupiah melemah, biaya bahan baku di sektor hulu akan meningkat dan berdampak pada bisnis di hilir industri TPT.
Redma menegaskan bahwa pelemahan Rupiah merupakan tambahan beban bagi industri TPT yang telah mengalami berbagai masalah akibat pandemi covid-19.
Bagaimana dampak pelemahan Rupiah terhadap industri TPT? Untuk informasi lebih lanjut, simak dialog Anneke Wijaya dengan Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 10/06/2024).
Saksikan program-program CNBC Indonesia TV lainnya secara live streaming di sini.