Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 3.000 orang dilaporkan telanjang bulat di negara tetangga RI, Australia. Ini setidaknya terjadi di pinggiran Sungai Derwent, di wilayah Hobart, ibu kota negara bagian Tasmania.
Para lelaki dan perempuan membuka pakaiannya Jumat (21/6/2024) pagi, sekitar pukul 7.42 waktu setempat. Mereka berlarian menuju sungai dan menceburkan diri.
Hal ini rupanya terkait festival musim dingin Dark Mofo, di mana orang-orang berenang tanpa busana di suhu 6 derajat Celcius. Sebenarnya tahun ini festival Dark Mofo dibatalkan sebagian, namun sebagian pesta dan ritual berenang tetap berjalan.
“Ada sekelompok dari kami yang pergi (berenang) setiap Minggu pagi,” kata salah seorang warga Wade dikutip dari The Guardian.
“Tetapi ini merupakan hal yang ikonik – berada di tengah sekelompok besar orang yang melakukan hal yang sama,” tambahnya.
“Sangat sulit ketika (air) mencapai pinggang Anda- Anda harus melewati bagian yang menyakitkan itu,” kata rekan Wade, Bec Trollip.
“Tapi kami akan kembali tahun depan,” ujarnya lagi.
Sebenarnya perayaan ini dimulai tahun 2013. Kala itu hanya beberapa peserta yang datang.
Namun ini berkembang pesat tahun ke tahun dengan setidaknya 2.000 hingga 3.000 orang muncul untuk berenang. Pemerintah Tasmania sendiri dilaporkan telah memberikan dana sebesar US$7,5 juta untuk acara musik, makanan, dan seni di festival itu selama tiga tahun.
Marcus Salton, seorang veteran renang, mengatakan bahwa mengikuti acara itu sebenarnya menjadi lebih mudah beberapa tahun belakangan. Meskipun begitu, makin besar acara kadang membuat “navigasi” saat berenang menjadi rumit.
“Jangan terlalu dipikirkan,” kata lagi.
“Air pasang sedang tinggi jadi kami agak terhimpit tahun ini. Bawalah seorang teman. Selalu lebih baik melakukannya dengan seseorang.”
Seorang perenang lain Karl Malakoff memberi tips saat berenang dilakukan. Di mana meski telanjang, ia meminta warga tetap memakai sepatunya.
“Saat drum mulai berbunyi… inilah perasaan nyata berada di dalamnya bersama-sama,” kata Malakoff.
“Jangan melepas sepatu Anda sampai saat-saat terakhir. Pasirnya sangat dingin,” ujarnya.
Mengutip ABC News, penyelenggaraan Dark Fomo hanya dilakukan sebagian karena meningkatnya biaya dan perubahan kondisi alam yang terjadi.
Namun Direktur Artistik Dark Mofo, Chris Twite, membuat pengumuman mengatakan bahwa festival tersebut akan “kembali sepenuhnya pada tahun 2025”.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef)