Pemerintah Mulai Khawatir dengan Menurunnya Produksi Beras di Indonesia

by -26 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Sekretaris Badan Pangan Nasional Sarwo Edhy memaparkan data terbaru yang menunjukkan penurunan surplus produksi beras di dalam negeri. Hal ini harus diwaspadai agar tidak terjadi kelangkaan beras.

Ia memaparkan produksi beras Januari-Agustus 2024 diperkirakan hanya 21,39 juta ton, angka ini lebih rendah 2,24 juta ton dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan total konsumsi beras periode Januari-Agustus 2024 diperkirakan mencapai 20,58 juta ton, lebih tinggi 210 ribu ton atau naik 1,03% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Sehingga neraca produksi beras RI pada periode itu hanya surplus 810 ribu ton, atau lebih rendah 2,45 juta ton atau 75% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

“Ibu produksi turun konsumsi naik, ini harus kita waspadai,” katanya dalam Bincang Kompas di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Ia menjelaskan, saat ini memang Indonesia memiliki lahan baku sawah 7.463.948 yang relatif lebih sedikit dari luas lahan yang ada. Luasan lahan sawah itu bisa menghidupi sekitar 278 juta jiwa.

Hanya saja, perlu diketahui luasan tanam padi terus menyusut. Sehingga menurut Sarwo Edhy diperlukan pengembangan lahan rawa lebak yang bisa dikembangkan untuk penanaman beras demi menjaga ketersediaan pangan untuk 500 juta jiwa.

“Kalau kita bisa mengoptimalkan 5 juta hektare saja secara bertahap maka Indonesia itu bisa menghidupi kurang lebih 500 juta jiwa,” katanya.

Selain itu juga ada potensi lahan “tidur” lainnya yang belum dioptimalkan yaitu dari lahan 12 juta hektare dan lahan pekarangan mencapai 10 juta hektare.