Serangan Houthi di Laut Merah Semakin Mengerikan, Rusia-China Jadi Korban Terbaru

by -30 Views

Kelompok Houthi di Yaman melanjutkan serangan mereka di Laut Merah dengan menargetkan dua kapal tanker dalam waktu 24 jam, termasuk sebuah kapal yang mengangkut minyak Rusia yang kemungkinan besar menuju Asia, di mana China menjadi pembeli terbesar di wilayah tersebut.

Serangan pada Senin itu terjadi saat sanksi Barat menargetkan ekonomi Rusia karena invasinya ke Ukraina. Mengekspor minyak mentah ke negara-negara yang bersahabat menjadi sangat penting bagi Kremlin untuk mempertahankan ekonomi perangnya. Sejak Desember 2022, China telah menjadi importir utama, membeli 53 persen dari ekspor minyak mentah Rusia.

Houthi meluncurkan kapal permukaan tak berawak yang menyerang MT Chios Lion, sebuah kapal tanker minyak mentah berbendera Liberia yang dimiliki oleh Kepulauan Marshall dan dioperasikan oleh Yunani, menurut pernyataan dari Komando Pusat Militer Amerika Serikat. Kapal tersebut membawa 100.000 ton minyak mentah dari pelabuhan Tuapse di Laut Hitam, lapor The Moscow Times, media independen Rusia.

Pemberontak Houthi pada Selasa merilis video yang mereka klaim menunjukkan serangan terhadap MT Chios Lion. Sebuah kapal permukaan tak berawak terlihat menabrak tanker tersebut dan menyebabkan bola api besar.

Serangan terjadi 100 mil laut barat laut dari pelabuhan Hodeidah di Yaman. Namun, video tersebut mengaburkan gambar kapal tak berawak tersebut.

MT Chios Lion mengalami kerusakan ringan di sisi kiri dan mengubah arah dari selatan ke utara untuk menilai kerusakan dan menyelidiki kemungkinan tumpahan minyak, lapor Reuters pada Selasa, mengutip Pusat Informasi Maritim Gabungan.

Houthi juga menyerang MT Bentley I, sebuah kapal tanker berbendera Panama yang dimiliki oleh Israel dan dioperasikan oleh Monaco yang mengangkut minyak sayur Rusia dan menuju China, kata militer AS. Houthi menggunakan tiga kapal permukaan, satu kapal permukaan tak berawak, dan dua perahu kecil dalam putaran pertama serangan, sementara menggunakan rudal balistik anti-kapal dalam putaran kedua.

Menurut MarineTraffic, sebuah situs web yang melacak kapal di seluruh dunia, tujuan yang dilaporkan Bentley I adalah Shanghai, China. Kapal tersebut berangkat dari pelabuhan Taman di Laut Hitam pada 4 Juli dan diperkirakan akan tiba pada 4 Agustus.

Kementerian Pertanian Rusia mengatakan pada Mei bahwa pada kuartal pertama tahun ini, Rusia menyumbang 58,4 persen dari impor minyak sayur China. Negara tersebut meningkatkan ekspor minyak sayurnya ke sekutu semuannya sebesar 18,2 persen menjadi 578.300 ton.

Tidak ada laporan cedera pada saat pengumuman tersebut, tambah Komando Pusat AS. Houthi mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan bahwa mereka merespons pengeboman Israel di kota Khan Younis di Gaza pada Sabtu.

Pemberontak Yaman itu mulai menyerang rute perdagangan internasional setelah perang Israel-Hamas meletus pada Oktober tahun lalu. AS dan beberapa negara Eropa mengerahkan kapal-kapal angkatan laut untuk melindungi kapal-kapal sipil yang melintasi wilayah Laut Merah.

Sebelumnya pada Maret Houthi telah memberi tahu China dan Rusia bahwa kapal mereka dapat melintasi wilayah Laut Merah tanpa gangguan. Iran mendukung aksi tersebut, sementara baik Moskow maupun Beijing memiliki hubungan dekat dengan Teheran.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga dilaporkan mempertimbangkan untuk memasok rudal anti-kapal kepada Houthi.