Ridwan Kamil Berpotensi Memenangkan Pilgub Jakarta 2024 Tanpa Harus Bersaing dengan Anies dan Ahok

by -33 Views

Dinamika menjelang pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur peserta Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta pada akhir bulan ini semakin menarik untuk diikuti. Baru-baru ini, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan bahwa politikus Golkar, Ridwan Kamil, akan maju dalam Pilgub Jakarta 2024.

Dasco mengungkapkan bahwa RK akan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat. Dia juga menyatakan bahwa ada beberapa partai lain yang akan bergabung dalam koalisi tersebut.

“Dalam KIM plus, Insya Allah sudah muncul satu nama, yaitu Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta,” ujar Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (5/8/2024).

Namun, Dasco belum mengungkap siapa calon wakil gubernur yang akan mendampingi RK. Menurutnya, nama tersebut akan segera diumumkan dalam satu atau dua hari ke depan.

“Untuk calon wakilnya, mungkin dalam satu atau dua hari ke depan kita akan umumkan kepada media,” katanya.

Dasco juga enggan untuk mengungkap partai tambahan yang akan bergabung. Sebelumnya, dia mengungkap bahwa KIM akan menerima partai baru untuk menjadi bagian dari KIM Plus.

“Dalam satu-dua hari ke depan, dalam rangka bukan (deklarasi), kita akan melakukan sinkronisasi dengan partai KIM dan tambahannya,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dasco juga menolak untuk menjawab tentang kemungkinan NasDem, PKB, dan PKS beralih dukungan ke Ridwan Kamil sehingga tidak ada partai yang mendukung Anies Baswedan. Dia meminta media untuk menunggu keputusan terkait hal tersebut dalam waktu dekat.

Terkait kemungkinan KIM mengajak PDIP untuk berkoalisi, Dasco juga tidak memberikan jawaban. Sejauh ini, calon gubernur terkuat PDIP adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Menyikapi dinamika terkini, analis sosial-politik Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Musfi Romdoni mengatakan bahwa isu RK akan melawan kotak kosong telah beredar luas belakangan ini. KIM Plus dilaporkan akan merangkul partai politik yang akan mengusung Anies. Jika hal ini terjadi, Anies dipastikan tidak akan maju dalam Pilgub Jakarta 2024 karena tidak memiliki partai yang mendukungnya atau tidak memiliki cukup kursi untuk diusung.

Menurut Musfi, hal ini adalah bentuk gertakan politik. Isu RK akan melawan kotak kosong bertujuan untuk mendesak partai yang mengusung Anies.

“Dengan cara ini, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa mengancam. Gertakan politik ini juga bertujuan untuk menciptakan persepsi bahwa KIM Plus adalah koalisi yang sangat kuat,” ujarnya.

Menurut Musfi, pembentukan persepsi semacam ini sebenarnya menunjukkan adanya ketakutan. Elektabilitas Anies tetap nomor satu dan popularitasnya sebagai petahana juga sangat tinggi karena dia mencalonkan diri sebagai capres dalam Pilpres 2024.

“Dengan kata lain, saya melihat adanya ketakutan dari KIM Plus sehingga muncul narasi-narasi seperti itu. Jika mereka yakin dengan kekuatan koalisi dan RK, seharusnya mereka menggunakan narasi konfrontasi. Misalnya dengan mengatakan bahwa Anies akan dikalahkan oleh RK atau sejenisnya,” ungkap Musfi.

“Selain itu, jika melihat komentar dari PDIP, mereka dengan tegas menyatakan bahwa di daerah strategis, khususnya Jakarta, tidak mungkin melawan kotak kosong. Jakarta adalah pusat ekonomi dan politik de facto, semua partai politik ingin berkuasa di Jakarta. Oleh karena itu, tidak masuk akal jika partai melepas dukungan dari Anies yang merupakan kandidat terkuat dalam Pilgub Jakarta,” tambahnya.

Referensi:

https://cnbcindonesia.com/news/20240701094433-8-550673/video-ini-kisi-kisi-bakal-cagub-cawagub-dkj-hingga-jabar