9 Update Terbaru Perang Arab: Iran Siapkan Serangan Bom Terhadap Israel-PD 3 Tampaknya Didepan Mata

by -60 Views

Situasi di Timur Tengah semakin memanas dan diprediksi akan semakin menggila. Sekitar Iran telah merencanakan serangan langsung ke Israel sebagai balasan atas kematian mantan petinggi Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran beberapa waktu lalu. Intelijen Israel mengungkap bahwa serangan akan dilakukan oleh Iran pada tanggal 15 Agustus.

Angkatan Laut Iran telah memperoleh rudal jelajah baru yang tidak terdeteksi. Rudal tersebut dikatakan memiliki hulu ledak yang sangat eksplosif. Iran terus meningkatkan kekuatan militer mereka sebagai respons atas pembunuhan Ismail Haniyeh.

Prancis, Jerman, dan Inggris meminta Iran dan sekutunya untuk menahan diri dan mendesak untuk de-eskalasi dan stabilitas regional di Timur Tengah. Selain itu, Israel telah melancarkan serangan ke Lebanon menyusul pembunuhan salah satu komandan Hizbullah, Fuad Shukr. Di sisi lain, Hizbullah Lebanon membombardir pangkalan militer Israel sebagai respons atas serangan Israel.

Amerika Serikat telah mempercepat kedatangan kelompok kapal induk ke Timur Tengah sebagai dukungan bagi sekutu mereka, Israel, setelah Iran dan Hizbullah Lebanon berjanji membalas pembunuhan yang dilakukan terhadap pemimpin Hamas dan Hizbullah.

Negosiasi baru tentang gencatan senjata Gaza akan digelar pada tanggal 15 Agustus, yang kembali ditandai dengan rencana Iran menyerang Israel. Hamas meminta mediator untuk menyetujui proposal gencatan senjata yang telah disepakati sebelumnya.

Israel terus melancarkan serangan brutal ke Gaza, Palestina, dengan menyerbu sebuah masjid yang berada di sekolah, menewaskan puluhan orang. Pasukan Pertahanan Israel mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut dilakukan pada sebuah sekolah yang dijadikan pusat komando Hamas.

Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, memperingatkan dunia mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia III, dengan mengatakan bahwa AS memiliki niat jahat untuk memulai perang dunia baru dengan menggunakan konflik di Timur Tengah. Lukashenko menyebut bahwa kebijakan AS saat ini tampaknya telah diatur untuk menyebarkan konflik di berbagai belahan dunia.