Visiting Magelang Military Academy, Australian Cadets Inspired by the Discipline and Dedication of Indonesian Cadets

by -82 Views

Magelang – Kader dari Royal Military College-Duntroon (RMC-D) di Australia menyatakan kagum mereka terhadap disiplin dan kerja keras yang ditunjukkan oleh kader-kader Indonesia selama kunjungan mereka ke Akademi Militer (Akmil) di Magelang.

Sentimen ini dibagikan oleh kader-kader Australia sebagai bagian dari kunjungan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, yang diundang oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, untuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (DCA) yang ditingkatkan antara Indonesia dan Australia.

“Hal terpenting yang saya amati adalah bahwa kader-kader Indonesia di Akmil memiliki etika kerja dan disiplin yang kuat,” kata salah satu kader Australia, Maxwell Jon Kiernan, di Akmil, Magelang, pada hari Kamis, 29 Agustus.

Kesimpulan serupa juga dibagikan oleh Lola Kathleen May Charles, seorang kader di RMC-D. Dia mencatat bahwa dedikasi kader-kader Indonesia terhadap pelatihan dan studi mereka sungguh menginspirasi.

“Saya pikir waktu dan dedikasi yang mereka curahkan ke dalam pelatihan mereka benar-benar menginspirasi saya, jadi saya berharap saya bisa membawa hal itu pulang dan bekerja lebih keras,” katanya.

Kapten Damon Radford, seorang petugas pertukaran yang mendampingi kader-kader Australia, menjelaskan bahwa sepuluh kader Australia berpartisipasi dalam kunjungan ke Akmil.

Selama kunjungan sembilan hari mereka, mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama kader-kader Indonesia, termasuk berpartisipasi dalam sesi bimbingan dan panduan (bimsus) serta menghadiri kelas bahasa Inggris.

Selain itu, para kader mengunjungi beberapa landmark budaya, seperti Candi Borobudur dan Prambanan, serta melakukan tur ke kota-kota sekitar seperti Yogyakarta dan Semarang. Para kader Australia dijadwalkan untuk pulang besok.

“Mereka telah berpartisipasi dalam beberapa kegiatan dengan para kader, seperti bimsus setelah kelas atau menghadiri kelas seperti pelajaran bahasa Inggris,” kata Radford.

Dia mencatat bahwa kunjungan ini, bagian dari Program Pertukaran Akademi Luar Negeri (FAEP), merupakan kesempatan berharga untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara. Patut dicatat, Prabowo Subianto adalah salah satu partisipan pertama dalam FAEP di Royal Military College-Duntroon pada tahun 1974.

“Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan kerja sama antara Australia dan Indonesia. Untuk FAEP pertama pada tahun 1974, Menteri Prabowo Subianto berpartisipasi sebagai kader yang mengunjungi Australia. Kunjungan ini menjadi contoh bagaimana kita bisa meningkatkan keterampilan antara Australia dan Indonesia, sama seperti saat ini,” tambah Radford.

Program ini dijadwalkan untuk dilanjutkan dengan kunjungan kader-kader Indonesia ke Australia dari 10-21 Oktober.

“Pada 10-21 Oktober, kader-kader dari Akmil akan mengunjungi Australia untuk program pertukaran juga. Para kader yang sama yang mendampingi kader-kader Australia di sini juga akan mengunjungi RMC,” katanya. (RR)

Source link