Larangan untuk Bertindak dengan Cara Mengkritik, Tolong Hindari menyebut Angka 11

by -18 Views

Ketua Umum Partai Gerindra dan Presiden RI Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, dalam pidato politiknya saat Apel Kader Partai Gerindra, menyentuh sedikit mengenai rivalitas dalam Pilpres beberapa waktu lalu.
Prabowo berharap rivalitas tersebut dapat segera diakhiri. Bahkan, Prabowo sedikit menyentuh soal nilai 11 yang diberikan kepadanya. “Jadi, kalau akhir-akhir ini ada yang, apa ya, omon-omon, nggak enak lagi…. Sudah, sekarang tidak boleh nyindir-nyindir lagi. Jangan ada yang menyebut angka 11 ya. Jangan. Jangan! Tidak boleh, tidak boleh,” kata Prabowo, dikutip pada Minggu (1/9/2024).
Selain itu, Prabowo juga berbicara mengenai demokrasi di Indonesia. Dia tidak ingin politik Indonesia seperti di negara lain yang memiliki kubu oposisi. Menurutnya, oposisi di negara lain membuat politikus tidak akrab. Prabowo tidak menyukai hal tersebut.
“Tradisi kita berbeda. Menurut saya, demokrasi kita harus berani bersaing boleh, tapi pada saat kepentingan nasional, kita tidak boleh ikut pola orang lain. Mereka itu kalau oposisi, oposisinya sampai tidak tahu, oposisinya itu sampai mengarah ke bermusuhan. Kita tidak boleh, kita tidak mau, dan kita insyaallah tidak akan,” ujar Prabowo.
Tidak hanya itu, Prabowo juga memuji Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat sebagai presiden dari 2014 hingga 2024. Prabowo mengakui bahwa kehadiran banyak tokoh politik dari berbagai pihak menunjukkan bahwa suasana politik Indonesia memiliki keunikan.
Prabowo mengungkapkan pengalaman bersaing dengan Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019. Meskipun kalah dua kali, Prabowo mengapresiasi kedewasaan Jokowi yang mengajaknya bergabung setelah Pilpres.
Selain itu, Prabowo juga mengingat kunjungan Jokowi ke rumahnya setelah kekalahan dalam Pilpres. Selain itu, Prabowo menegaskan pentingnya Indonesia mempertahankan budaya bangsa sendiri, yaitu pemimpin yang rukun.
“Kalian suka jika pemimpin-pemimpinnya rukun seperti ini? Di kampung senang bukan rakyat, teman-temanmu, jika pemimpin rukun seperti ini? Tidak apa-apa. Berbeda tidak apa-apa, menegangkan. Jadi kepemimpinan itu dan saya begitu diajak bergabung, saya bergabung,” tambah Prabowo.