6 Perkembangan Terbaru dalam Konflik Rusia-Ukraina, Kemenangan Terbaru Putin Membuat NATO Murka

by -12 Views

Pertempuran terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina. Kedua negara terus saling serang sehingga ujung dari peperangan antara dua negara bekas Uni Soviet ini belum begitu terlihat. Berikut beberapa perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia, Selasa (10/9/2024):

1. Kemenangan Baru Putin
Rusia mengumumkan bahwa pasukannya telah menguasai sepenuhnya sebuah kota di Ukraina timur. Ini terjadi saat pasukan Presiden Vladimir Putin bergerak maju ke arah kota strategis Pokrovsk dan berupaya menembus garis pertahanan Ukraina. Pasukan Rusia, yang telah menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina sejak invasi pada Februari 2022, terus melakukan serangan di wilayah timur Ukraina dengan tujuan merebut seluruh Donbass. Donbass sendiri memiliki luas sekitar setengah dari negara bagian Ohio di Amerika Serikat (AS). Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukannya telah merebut kota Novohrodivka, yang berjarak sekitar 12 km dari Pokrovsk. Pokrovsk merupakan pusat penting transportasi kereta api dan jalan raya bagi pasukan Ukraina di area tersebut. Yuri Podolyaka, seorang blogger militer pro-Rusia kelahiran Ukraina yang berpengaruh, membagikan peta yang menunjukkan pasukan Rusia melancarkan serangan di dua lokasi lebih dari 7 km dari Pokrovsk. Dalam laporan sore hari, Staf Umum Militer Ukraina menggambarkan situasi di sektor Pokrovsk begitu “tegang” dan mengatakan pertempuran sengit terjadi di sekitar beberapa kota, termasuk Novohrodivka. “Sejauh ini, musuh telah melakukan 23 serangan terhadap posisi Ukraina,” sebut laporan itu, dilansir Reuters, Senin, seraya menyebut pertempuran terjadi di enam lokasi.

2. Pasukan Ukraina Mulai Lelah
Pasukan Ukraina mulai lelah berperang. Tak sedikit dari mereka yang mengaku sudah tidak kuat melihat teman-teman seperjuangannya meninggal akibat melawan pasukan Rusia. Tidak seperti mereka yang menjadi sukarelawan di awal perang, banyak rekrutan baru tidak punya pilihan. Mereka dipanggil setelah undang-undang mobilisasi baru Ukraina mulai berlaku pada musim semi, di mana mereka tidak dapat meninggalkan negara secara sah sampai pemerintah memberlakukan demobilisasi, kecuali mereka mendapat izin khusus untuk melakukannya. Namun, masalah disiplin jelas sudah dimulai jauh sebelum ini. Ukraina mengalami masa yang sangat sulit selama musim dingin dan musim semi lalu. Penundaan pengiriman bantuan militer dari Amerika Serikat (AS) selama berbulan-bulan telah menyebabkan kekurangan amunisi yang parah dan penurunan moral yang besar. Beberapa tentara mengatakan saat itu mereka sering kali berada dalam posisi yang baik, dengan pandangan yang jelas terhadap musuh yang mendekat. Sayangnya tidak ada peluru artileri bisa ditembakkan. Beberapa berbicara tentang perasaan bersalah karena tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai bagi unit infanteri mereka. Salah satu komandan batalion pasukan Ukraina bernama Dima (bukan nama sebenarnya) adalah salah satunya. Dima memimpin sekitar 800 orang yang bertempur dalam beberapa…
Keseluruhan artikel telah diterjemahkan secara keseluruhan karena keterbatasan karakter.