Ulasan Lengkap Pengelolaan BBM Subsidi dari Anak Buah Luhut

by -320 Views

Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan dua fokus utama dalam pengelolaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Pertama adalah penyediaan BBM berkualitas, dan kedua adalah penyaluran BBM subsidi yang tepat sasaran.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menyatakan bahwa pemerintah berencana untuk menyediakan BBM rendah sulfur sesuai dengan standar Euro 4 guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Penerapan standar Euro 4 ini akan dilakukan secara bertahap di berbagai daerah, dengan target penerapan penuh secara nasional pada akhir 2027 atau awal 2028. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya, penyaluran solar rendah sulfur akan didorong untuk segera dilaksanakan.

Rachmat menegaskan bahwa penerapan BBM rendah sulfur ini tidak akan menyebabkan kenaikan harga BBM bersubsidi, karena pemerintah akan menanggung biaya produksi melalui APBN. Selain itu, penyaluran BBM bersubsidi dengan kandungan rendah sulfur akan disertai dengan penyaluran yang tepat sasaran untuk efisiensi subsidi pemerintah tanpa mengurangi kualitas atau ketersediaan BBM di masyarakat.

Rachmat juga menyebutkan bahwa kondisi polusi udara di Jakarta kembali memburuk setelah sempat membaik pada tahun 2020 dan 2021. Studi yang dilakukan oleh Pemprov DKI menunjukkan bahwa sebagian besar polusi udara di Jakarta berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor, seperti dari pembakaran bensin. Kontribusi dari PLTU relatif kecil dan hanya berdampak pada musim tertentu.

Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan BBM subsidi dapat diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan, seperti golongan masyarakat menengah ke bawah. Hal ini akan meningkatkan efisiensi subsidi pemerintah tanpa menaikkan harga BBM, namun tetap menyediakan kualitas yang lebih baik.