Calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno atau si Doel, menyampaikan program untuk mengatasi problematika generasi Z, salah satunya terkait kekurangan lapangan kerja yang menyebabkan meningkatnya pengangguran.
Rano mengatakan bahwa hampir 48% populasi generasi Z ada di segala strata kehidupan, dari masyarakat paling bawah hingga teratas. Oleh karena itu, lapangan pekerjaan generasi Z menjadi satu perhatian utama.
Salah satu program untuk meningkatkan lapangan pekerjaan bagi generasi Z, kata Rano adalah warga Jakarta bisa mendaftar menjadi staf pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) hanya dengan ijazah SD.
“Makanya kita punya kebijakan untuk PPSU. Tidak perlu ribet kerja dengan ijazah, tidak perlu ijazah SMP, SD sudah bisa bekerja, karena PPSU itu cuma menjadi tim pekerja untuk menjaga kebersihan,” katanya dalam debat perdana Pilgub Jakarta 2024 di JIExpo Kemayoran, Minggu (6/10/2024) malam.
Selain itu, Rano juga memaparkan program untuk warga yang lulusan SMP, salah satunya mereka bisa mendapatkan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) modern. Menurutnya, program BLK modern dapat memaksimalkan potensi anak muda di Jakarta lewat pelatihan.
“Kita tingkatkan lagi kepada yang jenjang lebih tinggi, SMP misalnya. Dunia digital ini dunia bisa dijamah oleh anak-anak. Untuk itulah kita akan membangun balai rakyat, di sana akan tempat BLK modern,” ujar Rano.
“BLK modern ini bisa bukan hanya balai latihan kerja untuk mesin tapi bisa dengan komputerisasi. Banyak swasta membuka sekolah-sekolah animasi, saya tidak ingin menyebutkan tapi banyak sekali jurusan-jurusan seperti ini,” paparnya.
Sementara Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Urut 1 dan 2 memiliki program tandingan. Suswono, Cawagub DKI Jakarta nomor urut 1, akan memastikan generasi Z mendapatkan pekerjaan. Pihaknya akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan jika terpilih nanti.
“Pertama adalah mendorong wirausaha muda dengan program inkubasi dan akses modal. Anak-anak muda ini adalah anak yang kreatif, asal didorong dengan diberikan permodalan, insya Allah mereka akan timbul kreativitasnya,” katanya.
Suswono juga memaparkan bahwa anak-anak muda nanti akan dilibatkan dengan gerakan sosial dan lingkungan. Ia menyebut keperdulian anak-anak muda terhadap masalah sosial dan lingkungan luar biasa besar.
“Selain itu, yang paling penting adalah pelatihan siap kerja dan anak-anak muda nanti bisa magang di Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun kantor Gubernur. Mereka akan mendapatkan pelajaran langsung di lapangan.”
Sementara Cawagub DKI Jakarta nomor urut 2, Kun Wardana, mengatakan problematika generasi Z terjadi karena adanya ketidakcocokan antara persyaratan keterampilan dari pasar kerja dan kompetensi dari pencari kerja.
“Jadi, ketidakcocokan ini membuat mereka menjadi tidak bisa bekerja secara optimal. Untuk itu, perlu adanya integrasi dan koordinasi yang sangat melekat antara dunia kerja dan kalangan kampus, politeknik atau SMK agar bisa cocok satu sama lain,” papar Kun.
Kun menyebut, jika program ini berjalan, anak-anak muda dapat bekerja praktek di pasar kerja yang ada. Terakhir, dia berharap generasi Z dapat menggunakan dunia digital untuk investasi kerja di masa depan.